Pontianak (ANTARA) - Ketua DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Provinsi Kalimantan Barat, Indra Rustandi mengatakan tengah menyoroti persoalan penurun harga Tanda Buah Segar (TBS) kelapa sawit yang dikeluhkan petani dan hal itu perlu solusi.
"Saat ini Apkasindo sedang mengupayakan solusi tentang fenomena penurunan harga TBS kelapa sawit di Kalbar. Kami tim Apkasindo tidak tinggal diam sudah melaporkan kondisi ini ke DPP Apkasindo dan sudah dilaporkan juga ke dewan penasehat di istana kepresidenan lewat DPP,” ujarnya di Pontianak, Rabu.
Ia mengimbau para petani tetap lakukan panen sawit meskipun harga TBS sawit mengalami tren penurunan.
“Saat ini kita imbau para petani tetap tenang dan tetap lakukan panen meskipun harga TBS kelapa sawit sedang turun karena seperti inilah fenomena harga TBS kelapa sawit,” kata dia.
Ia memaparkan harga TBS kelapa sawit minggu ini yang mengalami penurunan jika dibandingkan dengan minggu lalu.
“Harga TBS kelapa sawit di tingkat petani berkisar antara Rp1.660 sampai Rp1.975, ini harga seputar wilayah Sambas, Bengkayang, Singkawang, dan Mempawah,” paparnya.
Ia juga menjelaskan bahwa harga TBS sawit ini turun disebabkan oleh penjualan harga CPO dan karnel yang mengalami penurunan menurut hasil perhitungan tim. Mengenai harapan terkait harga TBS sawit ke depannya, ia berharap harga TBS kelapa sawit bisa naik lagi secepatnya.
“Semoga harga TBS kelapa sawit bisa naik lagi karena harga operasional yang diterima oleh petani dari harga pabrik bisa separuh atau bahkan seperempat,” harapnya.
Berdasarkan hasil penetapan harga periode II Mei 2023 yang dikeluarkan melalui Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalbar untuk harga tertinggi TBS sawit di tingkat pabrik yakni umur 10 -12 tahun Rp2.143 per kilogram dan terendah di umur 3 tahun Rp1.589 per kilogram. Sedangkan untuk harga CP) Rp9.964 dan karnel Rp5.181 per kilogram.
Apkasindo Kalimantan Barat soroti turunnya harga TBS sawit
Rabu, 17 Mei 2023 23:55 WIB