Pontianak (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Barat mulai melakukan patroli udara sebagai upaya mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di daerah itu.
"Mulai hari ini kami melaksanakan patroli udara yang dikendalikan oleh satuan tugas udara untuk mencegah karhutla," ujar Ketua Satgas Informasi Bencana BPBD Provinsi Kalbar Daniel di Pontianak, Sabtu.
Dalam operasi udara tersebut, pihaknya mengoperasikan helikopter Bell 206 PK yang wilayah sasaran, meliputi Kota Singkawang, Kabupaten Kubu Raya, Bengkayang, dan Sambas.
Operasi udara dengan helikopter AS 250 dengan wilayah sasaran Kabupaten Ketapang, Kubu Raya, dan Kayong Utara.
"Penetapan wilayah operasi ini didasarkan bahwa di wilayah tersebut terdapat titik panas yang patut diwaspadai," kata dia.
Dia menjelaskan apabila dalam patroli udara tersebut ditemukan kebakaran maka satgas udara akan menyampaikan informasi bahwa perlu dilakukan operasi pemadaman.
Jika wilayah sulit karena tidak ada sumber air dan tidak dapat dilewati kendaraan, kata dia, akan dilaksanakan pengeboman air.
Apabila masih ada sumber air dan lokasi dapat akses dengan baik maka satgas darat akan melakukan operasi pemadaman.
"Helikopter MI 8 UR untuk bom air sudah disiagakan sewaktu-waktu dapat digerakkan untuk melakukan pemadaman," kata dia.
Pihaknya juga mengimbau masyarakat atau petani yang memiliki lahan di area terbuka untuk memberikan tanda patok berupa bendera atau kain berwarna di empat penjuru supaya petugas patroli udara dapat mengenal bahwa lahan itu milik petani yang sedang buka lahan untuk bercocok tanam.
"Kami juga mengajak semua pihak untuk bersama mencegah terjadinya karhutla," ujar dia.