Kubu Raya (ANTARA) - Mengusung Thema Encourage Spirit to Light Up West Borneo with Great Execution, PLN UID Kalbar berkolaborasi dengan Divisi Pengembangan Talenta Area 4 hadirkan Ignasius Jonan sebagai pembicara utama pada kegiatan Leadership Empowering Forum pada Hari Senin tanggal 31 Agustus 2023. Kegiatan yang juga dilaksanakan secara hybrid di Ruang Integritas, Kantor PLN UID Kalbar ini dihadiri oleh para Leader PT PLN (Persero), Jajaran Manajemen serta seluruh Manajer Unit Layanan PLN UID Kalimantan Barat.
Direktur Legal Human Capital PT PLN (Persero), Yusuf Didi Setiarto, dalam sambutannya mengatakan bahwa di era monopoli ini, perubahan mental sangat diperlukan dalam suatu proses transformasi. Ia juga berharap dengan kehadiran sosok Ignasius Jonan dalam kegiatan Leadership Empowering Forum dapat memberikan warna tersendiri sekaligus mampu mendampingi dan memastikan kesuksesan transformasi PLN baik secara mental, cara pandang, maupun perilaku.
“Jadilah pemimpin yang inspiratif, yang diikuti oleh anggota timnya, bukan karena takut tetapi karena senang dan bahagia. Jika hal itu dilakukan dengan baik maka akan ada nilai tambah dan manfaat, bukan hanya untuk korporasi tetapi juga untuk orang banyak," imbuhnya.
Ignasius Jonan, sebagai narasumber utama pada kegiatan ini membagikan pengalaman dan wawasannya terkait wawasan kepemimpinan. Bagaimana caranya agar para leader mampu merubah PLN menjadi lebih baik.
Menurutnya perubahan itu dimulai dari mindset.
“Merubah pola pikir harus dimulai dari orang nomor satu dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Tidak bisa dari bawah. Kalau dari bawah ke atas, namanya revolusi dan korbannya besar, sedangkan dari atas ke kebawah itu yang disebut transformasi," tegas Jonan.
Dalam paparannya, Jonan juga memberikan berbagai tips untuk menjadi pemimpin yang berkualitas khususnya dalam tranformasi perusahaan, antara lain unsur-unsur untuk mencapai tujuan perusahaan, prinsip-prinsip kepemimpinan, dan tips dalam bertransformasi versi dirinya.
Menurutnya dalam melayani pelanggan harus sesuai dengan kebutuhan mereka yang cenderung terus berkembang. Harus berusaha untuk mengisi kekurangan guna mendapatkan customer satisfaction yang menjadi tujuan utama PLN pada akhir proses bisnis yang dijalankan.
Ia juga menambahkan, saat ini untuk mapping pegawai tidak harus berdasarkan background pendidikan, namun berdasarkan minat/ passion pegawai, serta fungsi dan tugas apa yang dibutuhkan. Begitu juga dengan penentuan promosi jabatan, tidak harus selalu ditempati oleh orang-orang yang memiliki strata pendidikan tinggi yang bisa menduduki posisi tertentu, namun harus orang-orang yang memiliki banyak prestasi.
“Pemimpin sejati tidak membuat perpecahan, tetapi harus mampu membuat seluruh anggota organisasi menjadi lebih kompak dan solid," pungkasnya.
Sementara itu, General Manager PLN UID Kalbar, Wahyu Jatmiko, mengatakan bahwa Kalimantan Barat harus dibangun dengan lebih semangat oleh pemimpin-pemimpin yang luar biasa.
“Para leader kita yang masih muda-muda ini harus diberikan suntikan semangat, agar dapat terus berinovasi dan berkreasi sehingga mampu berkontribusi secara optimal bagi perusahaan,” ungkapnya.
Diakuinya, dengan menghadirkan narasumber yang berkualitas, forum ini diharapkan mampu meningkatkan semangat para leader dan mencetak pemimpin-pemimpin yang menjadi sosok inspiratif serta memiliki jiwa kepemimpinan yang luar biasa, sehingga mampu memberikan manfaat tidak hanya di PLN Kalimantan Barat tetapi juga seluruh Indonesia.