Jakarta (ANTARA) - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengajak masyarakat untuk mengapresiasi jasa pahlawan melalui Rupiah.
“Kalau lihat Rupiah, matanya jangan hijau. Tapi, rasakan para proklamator kita berjuang untuk kemerdekaan Indonesia,” kata Perry saat kegiatan Festival Rupiah Berdaulat Indonesia (Ferbi) di Jakarta, Jumat.
Perry mengatakan Soekarno berjuang melakukan perjalanan dari kampung halamannya di Mojokerto untuk menempuh pendidikan hingga ke Surabaya dan Bandung untuk akhirnya memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Di sisi lain, Mohammad Hatta belajar mengenai perdagangan internasional di Rotterdam, Belanda, yang kemudian ilmunya berjasa dalam membawa Indonesia mendeklarasikan proklamasi kemerdekaan.
“Bagaimana mengagumi beliau yang cerdas untuk perjuangannya. Jadi, pelajari Rupiah. Ini bukan hanya sembarang kertas. Ini adalah alat pembayaran yang harus kita cintai kepada NKRI,” ujar Perry.
Perry juga mengimbau masyarakat untuk bangga dan paham terhadap Rupiah.
Gubernur BI menyinggung kembali pencapaian uang Rupiah tahun emisi 2022 yang dinobatkan sebagai seri uang kertas baru terbaik di dunia oleh International Association of Currency Affairs (IACA).
Prestasi tersebut berhasil diraih Rupiah karena inovasi dan keunikan fitur keamanan, integrasi unsur sejarah dengan konten lokal yang berkaitan dengan negara penerbit, efektivitas dai integrasi fitur keamanan, serta estetika tampilan dan desain uang kertas.
Menimbang berbagai aspek tersebut, Perry mengingatkan masyarakat untuk juga memahami Rupiah sehingga dapat memahami esensi utama yang terkandung dalam Rupiah.
Bentuk memahami Rupiah, sambung Perry, dapat diwujudkan dengan memiliki cita-cita sama seperti para tokoh pejuang Indonesia. Perry mengajak masyarakat untuk memiliki semangat terus bergerak maju menjadi tokoh-tokoh nasional.
Selain itu, masyarakat juga bisa menerapkan sikap memahami rupiah dengan membiasakan menyisihkan uang untuk ditabung dan belanja sesuai kepantasan.