Pontianak (ANTARA) - Bupati Sambas Provinsi Kalimantan Barat Satono menilai pendamping sosial Program Keluarga Harapan (PKH) menjadi bagian yang bisa melakukan percepatan pembangunan daerah dan untuk itu sinergi serta kolaborasi harus terus dibangun.
"Untuk percepatan pembangunan daerah diperlukan sinergi dan kolaborasi dari semua pihak, termasuk pendamping sosial PKH Kabupaten Sambas yang telah bersemangat dan bekerja keras selama ini," kata Satono saat dihubungi di Sambas, Jumat.
Ia menjelaskan bahwa Kabupaten Sambas harus mampu menjadi kabupaten yang berdaya saing di Kalimantan Barat, mengingat padatnya populasi penduduk Kabupaten Sambas terbesar kedua setelah Kota Pontianak. Pelibatan semua pihak akan hal itu penting termasuk dari pendamping PKH.
"Kabupaten Sambas ini luas dan populasi penduduknya merupakan terpadat kedua setelah Kota Pontianak. Maka tidak ada alasan untuk kita tidak menjadi kabupaten terunggul di Kalimantan Barat, karena Sambas telah mempunyai populasi penduduk 640 ribu lebih," katanya.
Menurut Satono, maju-mundurnya Kalimantan Barat itu juga ditentukan oleh masyarakat Kabupaten Sambas, dan karena itu kita ingin memposisikan Kabupaten Sambas ini sebagai kabupaten penyumbang kemajuan Kalbar.
"Untuk itulah secara bersama kita harus bekerja keras dan sungguh-sungguh," katanya.
Ia mengatakan pula bahwa isu strategis daerah yang penting dalam sektor pendidikan adalah fakta tentang Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Kabupaten Sambas pada tahun 2022 berhasil naik ke peringkat ke-5 tertinggi di Kalimantan Barat di angka 67,95.
Namun bila cermati lebih dalam, komponen pembentuknya, yaitu harapan lama sekolah (HLS), rata-rata lama sekolah (RLS), angka harapan hidup (AHH) dan tingkat pengeluaran (ekonomi).
"Sektor pendidikan terutama pada komponen rata-rata lama sekolah masyarakat Kabupaten Sambas masih di angka 6,74 tahun, berarti masih di kelas 1 SMP, atau berada pada peringkat 13 dari 14 kabupaten atau kota di Kalimantan Barat," katanya.
Kabupaten Sambas juga mempunyai desa mandiri terbanyak di Kalimantan Barat, untuk itulah Satono berharap tahun depan semua desa lolos menjadi desa mandiri semua.
"Kabupaten Sambas hari ini adalah kabupaten yang terbanyak memiliki desa mandiri, sebanyak 169 desa mandiri dari 195 desa yang ada di Kabupaten Sambas. Jadi tinggal 26 desa lagi yang belum meraih desa mandiri," katanya.
Baca juga: Bupati Sambas hadiri Jambore Nasional Dai Desa Mandiri 2023
Baca juga: Jumlah desa mandiri di Kapuas Hulu bertambah jadi 79 desa