Pontianak (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalbar meluncurkan program digital farming dengan memfasilitasi gabungan kelompok tani (gapoktan) di Kubu Raya dan platform digital untuk menjaga keterjangkauan harga beras di tengah masyarakat.
"Gapoktan Merak Mandiri di Kubu Raya ini menjadi yang perdana untuk kami fasilitasi dalam program digital farming sebagai upaya untuk menghadirkan harga beras yang terjangkau di tengah masyarakat," ujar Kepala Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kalbar, N. A. Anggini Sari di Kubu Raya, Kamis.
Ia mengatakan dengan program digital farming selain menyederhanakan suplai atau rantai pasar juga dapat meningkatkan kesejahteraan petani karena harga beli lebih tinggi.
"Salah satu komponen pembentuk harga adalah soal transportasi. Dengan digital farming ini kami harapkan ini juga bisa membuat harga dari petani langsung ke konsumen. Secara digital komponen transportasinya tidak terlalu tinggi karena sudah didistribusikan atau dijual secara digital," katanya.
Ia menjelaskan pihaknya terus mengawal gapoktan dan penyedia platfrom digital agar program digital farming tersebut berjalan sebagai harapan bersama, distribusi lancar dan harga komoditas beras terjangkau. Saat ini harga beras di pasaran untuk medium rata - rata Rp14.000 per kilogram dan beras premium mulai Rp15.000 - Rp17.000 per kilogram.
"Telah dilakukan penandatanganan nota kesepahaman antara Gapoktan Merak Mandiri dan Topindoku sebagai bentuk kerjasama pemasaran produk pertanian atau digital farming di sisi hilir,"kata dia.
Bersamaan peluncuran digital farming juga dilakukan penyerahan Program Sosial BI berupa alsintan dan saprotan kepada Gapoktan Merak Mandiri dan Gapoktan Madiun Bersatu. Hal itu sebagai bentuk komitmen Bank Indonesia dalam pengembangan klaster pangan.
"Momen ini juga Gapoktan Merak Mandiri dan Gapoktan Madiun Bersatu diberikan pelatihan metode tanam yang akan dilaksanakan 19 – 20 Oktober 2023. Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan sinergi dan kolaborasi dalam memajukan sektor pertanian dan mendukung produktivitas klaster pangan di Kalbar," ucap dia.