Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis kebidanan dan kandungan dr Keven Tali, Sp.OG, mengatakan penularan human papillomavirus (HPV) tak hanya melalui kontak seksual tetapi juga dari ibu ke bayi dalam proses persalinan.
"Saat ibu melahirkan secara pervaginam, bayinya masuk ke liang vagina, di mana di liang vagina atau di serviks atau vulva itu ada virus. Saat bayinya lewat situ, dia (virus) bisa terhirup," kata dia di Jakarta, Selasa.
Kemudian, sambung Keven, saat virus masuk ke tubuh bayi dan sistem imunnya tidak bisa melawan virus, maka virus akan bertambah banyak dan bertahan di dalam tubuh.
Kondisi ini dinamakan reccurent respiratory papillomatosis (RRP), yakni sebuah penyakit kronis yang disebabkan HPV. Merujuk Cleveland Clinic, ada dua jenis HPV yakni HPV 6 dan HPV 11 yang menyebabkan RRP. Kedua jenis ini sama seperti yang menyebabkan sebagian besar kasus kutil kelamin. HPV juga bisa menyebabkan beberapa jenis kanker, antara lain kanker serviks dan kanker laring.
Selain persalinan pervaginam, RRP juga dialami bayi yang dilahirkan melalui operasi caesar.
Lalu, demi mencegah bayi terinfeksi HPV perlukah jalan lahir atau serviks ibu disterilkan? Dokter spesialis anak dr Kurniawan Satria Denta, M.Sc, Sp.A berkata tidak perlu.
"Karena kita butuh ada transmisi bakteri baik dari ibu ke bayi, biar pencernaannya bagus, paru-parunya bagus. Jadi kalau ibunya sehat yang ditransfer mayoritas bakteri baik buat kesehatan bayi," kata dia.
Baik Keven maupun Denta menambahkan, HPV bisa pindah atau menular dari satu orang yang terinfeksi ke orang lain melalui kontak seksual, bisa genital ke genital, manual ke genital misalnya tangan atau segala hal yang bersentuhan lalu sentuh orang lain, dan oral ke genital. Oleh karena itu, menurut mereka, perilaku seksual yang baik itu menentukan seseorang terhindar dari infeksi HPV.