Pontianak (ANTARA) - KPU Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, membutuhkan 6.412 orang petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) untuk menyukseskan Pemilu 2024
“Sebanyak 6.412 orang petugas KPPS itu akan disebar di 916 tempat pemungutan suara (TPS)," kata Anggota KPU Bengkayang Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM Yopi Cahyono saat dihubungi di Bengkayang, Minggu.
Kabupaten Bengkayang memiliki 17 kecamatan,122 desa dan dua kelurahan serta 916 TPS untuk Pemilu 2024.
Untuk memenuhi kebutuhan pelaksanaan pesta demokrasi tahun 2024 itu, kata Yopi, pihaknya akan mengumumkan pembentukan KPPS kepada masyarakat pada 11-15 Desember 2023, dan masa pendaftaran calon anggota KPPS mulai 11-20 Desember 2023.
Yopi mengatakan selain KPPS, KPU Bengkayang membutuhkan sebanyak 1.832 orang petugas ketertiban TPS, yang masing-masing ditempatkan sebanyak dua orang.
"Tentunya kami akan menyurati kepala desa yang ada di Kabupaten Bengkayang untuk mengirimkan nama-nama satuan perlindungan masyarakat yang akan dijadikan petugas ketertiban TPS," ucap dia.
Yopi mengajak semua pihak untuk menyukseskan Pemilu 2024 agar berjalan lancar dan tertib, sebab peran semua pihak sangat penting.
“Kesuksesan Pemilu 2024 tugas bersama dan perlu peran semua pihak. Mari kita bersama-sama sukseskan pemilu ini agar berkualitas dan berjalan lancar aman dan tertib,” ujarnya.
Sementara itu, Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis mengajak semua peserta pemilu dan masyarakat di daerahnya agar melaksanakan pemilu dengan damai dan gembira.
"Mari kita ciptakan pemilu yang damai dan dengan hati yang gembira serta jujur dari hati kita masing-masing. Kita berharap agar tidak ada gesekan berati yang dapat merusak kedamaian dan kamtibmas di Bengkayang," ujarnya.
Dia minta aparat keamanan, baik TNI maupun Polri, dan Forkopimda, serta penyelenggara pemilu agar dapat bekerja sama memberikan keamanan selama pelaksanaan Pemilu 2024 di Bengkayang.
"Kita hindari gesekan-gesekan yang ada dengan dewasa dan jangan bawa perasaan, di mana tantangan pemilu kali ini, bukan hanya nitizen tetapi citizen di media sosial," ujar dia.