"Tim dibekali peralatan pendukung yang siap melakukan penanganan apabila dibutuhkan, khususnya untuk memasok daya ke berbagai titik keramaian dan juga ke lokasi-lokasi yang sangat penting (VIP)," kata General Manager PLN UID Jakarta Raya Lasiran di Jakarta, Minggu.
Lasiran merinci personel yang disiagakan berjumlah 2.356 orang terdiri atas pegawai dan tenaga alih daya yang disebar di 17 posko siaga.
Sedangkan peralatan yang disiapkan di antaranya 20 unit uninterruptible power supply (UPS) kapasitas 6.220 kVA, 21 unit gardu bergerak (UGB) kapasitas 14.480 kVA, 8 unit kabel bergerak (UKB) kapasitas 3.965 meter, tiga unit genset kapasitas 975 kVA, 19 unit trafo bergerak (UTB) kapasitas 7.860 kVA, empat unit crane, serta tujuh unit mobil deteksi gangguan.
"Kami berkomitmen tidak hanya memberikan penerangan, tetapi juga memberikan kenyamanan bagi masyarakat saat perayaan tahun baru," kata Lasiran.
Dia memperkirakan beban puncak pada malam Tahun Baru 2024 mengalami peningkatan dibandingkan dengan Tahun Baru 2023.
Dia memperkirakan beban puncak pada malam Tahun Baru 2024 mengalami peningkatan dibandingkan dengan Tahun Baru 2023.
"Prediksi kami, beban puncak pada 31 Desember 2023 sebesar 3.760 kVA, ini meningkat delapan persen dibanding 31 Desember 2022. Namun kami pastikan pasokan listrik cukup," ujar Lasiran.
Total pasokan listrik PLN sebesar 9.062 MW disuplai dari enam subsistem berbeda, sehingga dengan prediksi peningkatan kebutuhan masyarakat di malam tahun baru masih bisa tercukupi.
Lalu, terdapat beberapa titik pantauan selama pergantian malam tahun baru kali ini, di antaranya beberapa titik keramaian seperti Bundaran Hotel Indonesia, Monumen Nasional (Monas), Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta International Expo (Jiexpo), dan kawasan Ancol.
Tidak hanya itu, beberapa akses mudik seperti Bandara Halim Perdana Kusuma, Stasiun Gambir, Stasiun Pasar Senen, Stasiun Jakarta Kota, dan Terminal Pulo Gebang juga dipantau pasokan listriknya.
PLN juga menyiapkan 48 titik lokasi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dengan 79 titik pengisi daya (charger), 43 titik Stasiun Pengisian Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU), dan 3.200 titik Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU) untuk menopang kebutuhan pengguna kendaraan listrik.