Pontianak (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Barat (Kalbar) bersama Tim Penggerak PKK dan pengurus Korpri terus menggencarkan Program Gerakan Orang Tua Asuh (GOTA) untuk mempercepat penurunan angka stunting di provinsi itu.
"Hari ini kami berkunjung ke Posyandu Anggrek di Kelurahan Siantan Hilir, Kecamatan Pontianak Utara, untuk melaksanakan Program GOTA anggota Korpri Kalbar yang diinisiasi oleh enam biro Sekretariat Daerah (Setda) Kalbar. Di sini kami akan menjadi pendamping 11 anak Stunting sebagai upaya dalam menurunkan angka Stunting di Kalbar untuk menuju Indonesia Emas," kata Penjabat (Pj) Ketua Tim PKK Kalbar Windy Prihastari Harisson di dampingi Pj Ketua DWP Kalbar Masfiaty M Bari, di Pontianak, Senin.
Adapun enam perangkat daerah yang menjadi pendamping anak stunting di Posyandu tersebut yakni Biro Umum Setda Kalbar, Biro Organisasi, Biro Pengadaan Barang dan Jasa, Biro Perekonomian, Biro Hukum, dan Biro Pemerintahan.
"Saya mengucapkan banyak terima kasih dan salam hangat dari Bapak Gubernur kepada orang tua asuh keluarga besar anggota Korpri Setda Kalbar yang telah berkenan menjadi orang tua asuh anak-anak Stunting," tuturnya.
Windy menjelaskan anak-anak Stunting di Posyandu Anggrek akan langsung didampingi oleh GOTA serta diawasi pola asuh dan makanan yang bergizi.
"Jadi anak ibu-ibu ini selama tiga bulan ke depan akan langsung dipantau oleh orang tua asuh, tentunya bersama Tim Kesehatan dan TP-PKK setempat. Tetapi juga diperlukan pengawasan langsung dari orang tuanya sendiri agar anaknya keluar dari kasus stunting," katanya.
Ia mengatakan untuk mempersiapkan generasi Indonesia Emas, anak-anak di Kalbar harus terbebas dari kasus Stunting. "Maka dari itu kita persiapkan dari sekarang agar anak-anak kita tidak stunting, khususnya anak bayi dua tahun (baduta)," kata Windy.
Selain itu Windy menjelaskan dalam mencegah Stunting harus terdapat tiga komponen utama yakni karbohidrat, protein hewani, dan lemak.
"Karbohidrat bisa didapat dari nasi (beras putih), kemudian protein hewani bisa dari telur, ikan, ayam, daging dan lain-lain, terakhir, lemak bisa didapat dari kaldu saat masak ikan dan minyak goreng," tuturnya.
Pada 2023, kata dia, stunting di Kalbar sudah turun 3,3 persen dari angka Stunting sebelumnya. "Diharapkan Tahun 2024 kita lebih bisa mencapai target nasional yaitu 14 persen. Jadi harus semangat ya bu," harap Windy.
Usai bersosialisasi serta mengedukasi gizi, Windy menemui anak bibir sumbing dan anak yang terlahir tanpa anus di posyandu tersebut.
"Kedua anak tersebut akan segera dioperasi tetapi menunggu berat badan yang cukup, karena mereka termasuk anak stunting yang akan kita dan orang tua asuh pantau tumbuh kembangnya, terutama berat badan, agar mereka bisa cepat operasi dan menjadi anak normal seperti biasa," katanya.
Pemprov Kalbar gencarkan Program GOTA mengatasi stunting
Senin, 8 April 2024 21:24 WIB