Kapuas Hulu (ANTARA) - Akses jalan nasional di daerah perbatasan Indonesia-Malaysia tepatnya di Desa Sungai Abau Kecamatan Batang Lupar, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat tertimbun tanah longsor, akibatnya jalan penghubung ibu kota kabupaten ke daerah perbatasan di daerah tersebut tidak bisa dilalui kendaraan.
"Ada empat titik ruas jalan nasional yang terdampak tanah longsor termasuk di Bukit Genting Lanjak untuk saat ini tidak bisa dilalui kendaraan," kata Camat Barang Lupar Aleksius Bulin, menghubungi ANTARA, di Putussibau Kapuas Hulu, Kamis pagi.
Bulin menjelaskan lokasi tanah longsor terjadi di empat titik diantaranya yaitu di sekitar Batu Ancau, Simpang Sungai Iring atau tempat perkuburan Sungai Sedik, daerah Lubang Landak dan di sekitaran Bukit Genting Lanjak.
Menurutnya, kejadian tanah longsor itu diperkirakan terjadi pada malam hari akibat curah hujan.
"Timbunan tanah longsor itu memang menutupi semua badan jalan di empat titik," katanya.
Kejadian tersebut pun sudah dilaporkan ke Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu.
Bulin mengimbau kepada masyarakat penggunaan atau pengendara agar untuk sementara tidak memaksakan diri untuk berpergian ke arah perbatasan tepatnya di sekitar lokasi tanah longsor, karena akses jalan sama sekali belum bisa dilalui.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kapuas Hulu Gunawan mengatakan peristiwa tanah longsor tersebut sudah dilaporkan ke Satgas Provinsi Kalimantan Barat yang menangani bencana alam serta ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kapuas Hulu.
"Atas laporan dari Pak Camat dan Kades kami tindaklanjuti melaporkan ke Satgas Batingsor Kalbar dan juga ke Dinas PUPR Kapuas Hulu," katanya.
Gunawan mengingatkan agar masyarakat berhati-hati dan selalu waspada dengan kejadian tersebut, terutama bencana alam seperti banjir, tanah longsor dan angin puting beliung.
"Intensitas curah hujan saat ini cukup tinggi rawan terjadi banjir, tanah longsor dan juga angin puting beliung," katanya.