Kediri (ANTARA) - Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Jawa Timur mengungkapkan bahwa layanan lewat aplikasi M-Paspor yang dikeluarkan pemerintah ternyata berdampak positif dengan memudahkan proses permohonan paspor.
Kepala Divisi Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Jatim Herdaus, Sabtu mengemukakan masyarakat sangat antusias dalam mengakses pelayanan paspor. Untuk itu, optimalisasi pemanfaatan layanan itu jadi pembahasan utama dalam rapat yang digelar di Kediri.
"Penggunaan aplikasi M-Paspor sejak tahun 2022 telah membawa kemudahan dalam proses permohonan paspor," kata Herdaus dalam rilisnya.
Ia mengakui masih ditemukan beberapa kendala teknis dalam layanan aplikasi tersebut, sehingga, pelayanannya masih belum optimal.
Pihaknya mengimbau untuk menambah jumlah kuota M-Paspor di setiap Kantor Imigrasi se-Jawa Timur. Selain itu, diimbau setiap kantor imigrasi untuk melakukan kegiatan paspor simpatik dua kali dalam sebulan.
"Kami coba berikan alternatif penyelesaian masalahnya, di antaranya ada kemungkinan penambahan kuota permohonan paspor dan pemberian layanan pada hari Sabtu dan Minggu," ujarnya.
Pihaknya juga memberikan rekomendasi yang akan ditujukan kepada Direktorat Jenderal Imigrasi, terutama untuk pengembangan aplikasi M-Paspor.
"Juga usulan-usulan terkait percepatan pelayanan, penambahan sumber daya manusia, dan peningkatan sarana prasarana penunjang pelayanan paspor," kata dia.
Pihaknya juga meminta setiap kepala kantor imigrasi untuk melakukan evaluasi terhadap kemampuan UPT-nya dalam memberikan pelayanan paspor, baik dari segi sumber daya manusia maupun sarana prasarana yang tersedia.
"Pelatihan-pelatihan softskill sangat penting agar pelayanan di lapangan berjalan dengan baik," kata dia.
Pihaknya juga meyakinkan bahwa seluruh pegawai berkomitmen penuh untuk memberikan layanan terbaiknya bagi masyarakat serta memberikan kemudahan dalam mengajukan paspor.
"Yang pertama, harus komitmen, bahwa yang hadir disini semua adalah orang-orang pilihan yang akan bekerja secara ikhlas. Yang kedua, bahwa yang hadir disini semua, orang-orang yang berintegritas yang akan memberikan yang terbaik bagi organisasi se-Jawa Timur. Yang ketiga, harus punya komitmen ingin memberikan suatu masukan kajian terhadap persoalan yang dihadapi bersama," ungkap Herdaus.
Kegiatan rapat koordinasi tersebut dihadiri oleh seluruh Kepala Unit Pelayanan Terpadu (UPT) Imigrasi se-Jawa Timur, beserta para pejabat yang bertanggung jawab atas pelayanan paspor di masing-masing UPT.
Setiap kepala UPT memberikan wawasan dari sudut pandang UPT-nya masing-masing, serta memberikan saran-saran untuk penyelesaian masalah yang dihadapi.