Makassar (ANTARA) - Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Ulaweng di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan melibatkan berbagai elemen, mulai dari pemerintah desa, masyarakat, TNI dan Kepolisian serta komunitas dalam mencegah konflik sosial berdimensi keagamaan di wilayahnya.
Salah satu upaya KUA Ulaweng yakni menggelar pembinaan paham keagamaan dan sosialisasi cegah dini konflik sosial berdimensi keagamaan di Masjid Desa Tadang Palie, Bone.
“Kita semua harus bersatu dalam menjaga kerukunan umat beragama. Paham radikal dan berita hoaks hanya akan merusak kedamaian dan persatuan kita," ujar Muhammad Saleh selaku Kepala KUA Kecamatan Ulaweng melalui keterangan resminya yang diterima di Makassar, Minggu.
Pada kesempatan itu, Muhammad Saleh menjelaskan pentingnya menjaga kerukunan dan keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat.
Ia mengingatkan agar masyarakat tidak mudah terpengaruh oleh paham-paham radikal, serta berita-berita hoaks yang dapat merusak toleransi beragama.
"Mari kita saling menghormati dan bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang harmonis dan damai,” kata dia yang didampingi jajaran Penghulu dan Penyuluh Agama Islam KUA Ulaweng.
Muhammad Saleh mengajak seluruh peserta untuk aktif berperan dalam menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masing-masing. Ia berharap agar masyarakat dapat menjadi agen perubahan yang positif dan mampu menangkal berbagai ancaman yang dapat merusak tatanan sosial.
Kepala KUA Kecamatan Ulaweng itu berkomitmen untuk terus melakukan berbagai upaya dalam menjaga keharmonisan umat beragama. Pada saat yang sama, sedini mungkin mencegah terjadinya konflik sosial yang berdimensi keagamaan.
Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Bone yang juga sebagai salah satu warga Desa Tadang Palie Andi Purnama Sari Amir mengapresiasi KUA Ulaweng atas terlaksananya pembinaan paham keagamaan dan sosialisasi cegah dini konflik sosial berdimensi keagamaan.
“Terima kasih sekali lagi kami sampaikan, karena kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kami, sehingga sikap toleransi dan persatuan lebih dipertahankan di lingkungan masyarakat,” ujarnya.
Baca juga: Wantimpres: Pemda Harus Proaktif Selesaikan Konflik Keagamaan