Istanbul (ANTARA) - Panglima Angkatan Bersenjatan Ukraina Oleksandr Syrsky mengeklaim telah menguasai 100 permukiman di wilayah perbatasan Rusia di Kursk.
Kursk menjadi tapal wilayah tentara Kiev melancarkan apa yang mereka gambarkan sebagai “operasi” pada tiga pekan lalu.
“Hingga saat ini, kami telah menguasai wilayah seluas 1.294 kilometer persegi, 100 pemukiman terletak di wilayah tersebut," kata Oleksandr Syrskyi pada forum Kemerdekaan Ukraina 2024 di ibu kota Kiev, Selasa.
"Selain itu, berkat keberhasilan tindakan pasukan kami, kami secara signifikan menambah dana pertukaran,” katanya menambahkan.
Syrskyi mengatakan Ukraina melancarkan operasi di Kursk dengan tujuan menciptakan zona penyangga untuk mencegah penembakan di wilayah Sumy yang berdekatan dengan Ukraina.
Pasukan Ukraina, kata dia, terus maju dan telah menangkap 594 prajurit Rusia.
Menurutnya, Rusia sedang berusaha melawan Ukraina dengan menarik pasukan dari garis depan lain.
Sekitar 30.000 tentara Rusia dipindahkan ke wilayah Kursk sehubungan dengan hal tersebut.
Namun, Rusia tidak menarik pasukannya dari garis depan Pokrovsk, wilayah Donetsk timur Ukraina, di mana ia mengatakan situasinya masih sulit.
Wilayah Kursk telah menjadi lokasi serangan sejak malam 5-6 Agustus, ketika pasukan Ukraina memasuki wilayah dekat kota Sudzha yang berjarak sekitar 10 kilometer dari perbatasan.
Presiden Rusia Vladamir Putin menuduh Kiev melakukan provokasi skala besar dan penembakan tanpa pandang bulu, serta mendefinisikan serangan tersebut sebagai serangan teroris.
Beberapa hari kemudian, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengakui bahwa itu adalah “operasi” pasukan Ukraina.
Zelenskyy menyebutkan bahwa tujuannya di Kursk adalah untuk menciptakan “zona penyangga” terhadap serangan Rusia.
Sumber : Anadolu-OANA