Bengkayang (ANTARA) - Pemerintahan Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat menyebut Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) sebagai mitra pemerintah dalam menyebarluaskan informasi di daerah tersebut.
"Salah satu tujuan KIM adalah sebagai mitra pemerintah dalam penyebarluasan, sosialisasi, dan diseminasi informasi pembangunan kepada masyarakat," kata Bupati Bengkayang Sebastianus Darwis dalam pembinaan KIM kecamatan, desa dan kelurahan di Bengkayang, Rabu.
Dia mengatakan KIM juga sebagai mediator komunikasi informasi pembangunan secara timbal balik dan berkesinambungan serta menjadi forum media untuk pelayanan komunikasi informasi pemerintah dan pembangunan.
Dia menjelaskan KIM yang sudah terbentuk akan difasilitasi untuk memperoleh atau dibuatkan website KIM secara resmi di Kementerian Komunikasi dan Digital tanpa dipungut biaya.
Dia menjelaskan KIM adalah lembaga yang dibentuk oleh masyarakat untuk mengelola informasi dan pemberdayaan.
Selain itu, KIM bertujuan menemukan dan memecahkan masalah bersama serta meningkatkan akses informasi dan komunikasi antara masyarakat dan pemerintah.
"Fungsi KIM meliputi penyebaran informasi, peningkatan literasi, dan penguatan jaringan komunikasi. Dan kita harap KIM berperan sebagai fasilitator dalam dialog publik dan pengembangan kebijakan," kata dia.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Bengkayang Aleksius mengatakan manfaat KIM di masyarakat meningkatkan literasi informasi dan membantu masyarakat dalam mengelola informasi di masing-masing tingkatan.
"Melalui diskusi dan kolaborasi, KIM memberdayakan anggota untuk menyelesaikan masalah bersama dan meningkatkan partisipasi dalam pembangunan daerah. KIM diharapkan mampu menjadi jembatan antar desa ke pemerintah kabupaten," ujarnya.
Selain itu, keberadaan KIM dapat mengembangkan kegiatan ekonomi yang mendukung kesejahteraan anggota dan komunitas.
Pembinaan KIM ini juga untuk meningkatkan penggunaan teknologi digital untuk memperkuat sinergitas dan penyebaran informasi di tingkat desa.
"Kita berharap pelatihan dan pembinaan ini memberikan dampak positif bagi para petugas dengan dibekali pelatihan terkait teknologi digital," katanya.
Dengan begitu, ujarnya, akan memudahkan para petugas KIM Desa untuk menyebarkan luaskan informasi dan potensi desa masing-masing melalui website maupun media sosial desa.
"Serta diharapkan ke depannya dapat menampung dan menyalurkan informasi, potensi dan aspirasi dari masyarakat," ujarnya.
Desa-desa yang terlibat tersebut adalah desa yang sudah memiliki atau membentuk KIM sehingga perlu diberikan pembinaan dan pelatihan.
"Kita memulai keterbukaan informasi dari desa, nanti KIM menjadi wadah untuk berbagi informasi masyarakat desa, dan pemerintah," ujarnya.