Samarinda (ANTARA) - Penjabat Gubernur Provinsi Kalimantan Timur Akmal Malik mengatakan aset tanah milik Pemerintah Provinsi Kaltim akan dijadikan kolam retensi sebagai upaya untuk mengurangi genangan air saat hujan di Kelurahan Mugirejo, Kecamatan Sungai Pinang, Samarinda.
"Tadi juga kita sudah sepakat dengan Walikota Samarinda, selain di sini juga di daerah bawah akan dilakukan pembuatan kolam retensi. Karena di bawah juga ada daerah aliran sungai yang tidak lewat di sini," kata Akmal Malik usai melakukan peninjauan lokasi banjir Jumat kemarin yang terjadi di daerah Jalan Damanhuri II Samarinda, Sabtu.
Untuk jangka panjang, pembuatan kolam retensi sangat bagus, selain kolam resapan air ketika hujan (banjir), juga bisa dimanfaatkan sebagai sarana wisata.
"Tugas kita memang membuat masyarakat bahagia. Dan tugas kita bagaimana aset-aset yang dimiliki bisa digunakan sebaik-baiknya untuk masyarakat," kata Akmal Malik.
Walikota Samarinda Andi Harun bersepakat bahwa lahan milik Pemrov Kaltim seluas 12 hektar di kawasan gang Ogok Damanhuri akan dijadikan kolam retensi yang akan dilakukan langsung Dinas PUPR Kaltim.
"Di bawah itu, karena lahan warga, tapi juga harus dibuat kolam retensi, maka kami tadi bersepakat dengan Pak Pj Gubernur, bahwa lahannya dibeli Pemkot Samarinda, dan kolam retensinya akan dibuat Pemkot Samarinda. Kelar semua hari ini," ungkap Andi Harun.
Menurut Andi Harun, upaya mengurangi banjir saat hujan tidak ada jalan lain selain pembuatan kolam retensi.
Karena kondisi kawasan sudah dipenuhi dengan pemukiman, dan Andi Harun pun tidak menyalahkan masa lalu dalam penataan kawasannya.
"Sekarang kita mengantisipasi masalah ke depan. Kita juga akan mengurusi daerah aliran sungainya berkolaborasi dengan BWS, termasuk masalah sosialnya kita bantu dari Pemkot Samarinda," tutup Andi Harun.
Diketahui, kawasan Jalan Damanhuri Samarinda, kerap terendam banjir saat hujan deras, bahkan genangan air bisa mencapai lulut orang dewasa bila hujan berlangsung dalam kurun beberapa hari.
Minimnya ruang terbuka hijau dan tingginya kepadatan penduduk membuat pembangunan saluran drainase tambahan tidak lagi mencukupi untuk mengatasi besarnya aliran air. oleh sebab itu, perlu adanya strategi tepat Pemerintah untuk menguraikan banjir musiman di wilayah tersebut, salah satunya dengan membangun kolam retensi untuk menampung air yang meluap.
***3***
Pj Gubernur setujui Tanah Pemprov jadi kolam retensi mencegah banjir
Sabtu, 11 Januari 2025 21:31 WIB