Moskow (ANTARA) - Pemerintah Inggris memberikan tambahan bantuan senilai 10 juta pound sterling (sekitar 12,9 juta dolar AS atau sekitar Rp212,85 miliar) kepada Myanmar setelah gempa bumi dahsyat melanda negara tersebut, kata Kantor Luar Negeri, Persemakmuran, dan Pembangunan Inggris (FCDO).
“Inggris meningkatkan dukungan terhadap respons kemanusiaan atas gempa bumi di Myanmar dengan mengalokasikan tambahan sebesar 10 juta poundsterling. Dengan demikian, total bantuan dari Inggris mencapai hingga 25 juta poundsterling,” kata FCDO dalam pernyataannya yang dirilis di situs resmi pemerintah, Jumat (4/4).
Dana tambahan itu akan digunakan untuk memperkuat upaya penyediaan pertolongan pertama, layanan darurat dan perawatan trauma, layanan kesehatan primer, makanan, air bersih, tempat tinggal, serta paket kebersihan.
Gempa bumi berkekuatan 7,7 magnitudo mengguncang Myanmar pada 28 Maret, dengan getaran yang turut dirasakan di Bangladesh, India, Laos, Tiongkok, dan Thailand.
Gempa tersebut merusak jaringan pipa minyak bawah tanah, memutus aliran listrik, dan memicu krisis energi di beberapa wilayah.
Otoritas setempat menyatakan bahwa kapal tanker minyak telah tiba di pesisir Myanmar untuk mengatasi kelangkaan bahan bakar.
Sejumlah negara, termasuk Rusia dan Belarus, telah mengirimkan bantuan dan tim penyelamat untuk mendukung upaya tanggap darurat.
Menurut laporan China Central Television (CCTV) pada Jumat, jumlah korban tewas akibat gempa di Myanmar telah mencapai 3.301 orang, sementara 4.792 orang lainnya mengalami luka-luka, dan 221 orang masih dinyatakan hilang.
Sumber: Sputnik-OANA