Bengkayang (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bengkayang, Kalbar menetapkan sebanyak 211.839 pemilih dalam pemutakhiran data pemilih berkelanjutan (PDPB) triwulan III tahun 2025
Ketua KPU Bengkayang, Heribertus pada rapat pleno internal di Bengkayang, Jumat, mengatakan jumlah toal pemilih tersebut terdiri dari 110.038 pemilih laki-laki dan 101.801 pemilih perempuan.
“Data pemilih ini kita tetapkan dalam rapat pleno. Jumlahnya meningkat dibandingkan triwulan kedua yang mencatat 209.107 pemilih,” ujarnya.
Selain data penambahan, kata dia, KPU Bengkayang juga mencatat adanya 227 pemilih tidak memenuhi syarat (TMS).
Heribertus menambahkan pembaruan data secara berkala merupakan upaya strategis KPU untuk memastikan setiap warga yang memiliki hak pilih dapat terdaftar dalam daftar pemilih tetap (DPT).
“Data ini nantinya menjadi dasar dalam penyusunan daftar pemilih untuk pemilu maupun pemilihan kepala daerah (pilkada) mendatang,” ucapnya.
Dia juga mengajak masyarakat aktif melaporkan perubahan data kependudukan, seperti pindah domisili atau status keanggotaan dalam institusi tertentu.
Menurut dia, partisipasi warga dinilai penting untuk memperkaya kualitas data pemilih yang akurat dan mutakhir.
Ketua Divisi Data Pemilih dan Perencanaan KPU Bengkayang Mujidi menambahkan rincian TMS sebanyak 227 orang itu terdiri dari 13 orang meninggal dunia, 10 orang menjadi anggota Polri, dan 204 orang pindah domisili.
Ia menegaskan proses pemutakhiran data ini mengacu pada Peraturan KPU Nomor 1 Tahun 2025 tentang Pemutakhiran Data Pemilih Berkelanjutan.
Regulasi tersebut mewajibkan KPU Kabupaten/Kota melakukan pemutakhiran minimal sekali setiap tiga bulan, sementara KPU Provinsi dan KPU RI melaksanakannya sekurang-kurangnya enam bulan sekali.
Menurut Mujidi, PDPB menjadi instrumen penting dalam menjaga akurasi dan kelengkapan daftar pemilih, sekaligus melindungi data pribadi masyarakat.
“Kami menerapkan prinsip inklusif, partisipatif, terbuka, dan akuntabel, serta terus mendorong penggunaan sistem digital agar pemutakhiran data lebih efisien,” katanya.
