Pontianak (Antaranews Kalbar) - Anggota DPRD Kabupaten Sambas Provinis Kalimantan Barat, Sehan A Rahman mengatakan dengan adanya SPBU satu harga di daerah perbatasan berdampak positif bagi masyarakat terutama bagi nelayan di daerah itu.
"Kehadiran SPBU satu harga di perbatasan, sangat membantu masyarakat karena selama ini warga perbatasan hanya mendengarnya saja BBM di jual dengan harga murah. Kita di sini ramai nelayan jadi dengan harga yang ada nelayan terbantu, " ujarnya saat dihubungi di Sambas, Kalimantan Barat, Rabu.
Ia menambahkan bahwa BBM di SPBU dari sisi harga tentu lebih murah. Sebelum adanya SPBU tersebut warga harus membeli BBM di kios eceran.
"Sebelumnya masyarakat perbatasan mengandalkan kios pengecer BBM," kata dia.
Dikatakan dia untuk premium sebelum adanya SPBU, dijual oleh kios pengecer dengan harga hingga Rp10 ribu per liter.
"Saat ini harga ikut standar yang ada. Jauh sekali harganya lebih murah. Terpenting juga saat ini nelayan di Kecamatan Paloh juga sangat terbantu, karena BBM mudah didapatkan di SPBU," papar dia.
Ia berharap agar SPBU satu harga bisa di bangun kembali di wilayah perbatasan agar bisa menyasar beberapa daerah lainnya.
"Kita harap Pertamina dapat membangun SPBU di perbatasan lagi karena masyarakat perbatasan seperti di Kecamatan Paloh banyak yang menggantungkan hidupnya dari nelayan. Demikian juga dengan Desa Temajuk yang berbatasan langsung dengan Malaysia, saya kira juga perlu di bangun SPBU dengan satu harga," harapnya.
Sementara itu satu di antara warga perbatasan, Munziri bersyukur dan merasa terbantu atas kehadiran SPBU satu harga di Kecamatan Paloh.
"Kami tidak lagi membeli solar dengan harga yang tinggi. Kami nelayan di Kecamatan Paloh benar-benar terbantu. Mudah-mudahan penyaluran BBM di sini selalu lancar," harapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018
"Kehadiran SPBU satu harga di perbatasan, sangat membantu masyarakat karena selama ini warga perbatasan hanya mendengarnya saja BBM di jual dengan harga murah. Kita di sini ramai nelayan jadi dengan harga yang ada nelayan terbantu, " ujarnya saat dihubungi di Sambas, Kalimantan Barat, Rabu.
Ia menambahkan bahwa BBM di SPBU dari sisi harga tentu lebih murah. Sebelum adanya SPBU tersebut warga harus membeli BBM di kios eceran.
"Sebelumnya masyarakat perbatasan mengandalkan kios pengecer BBM," kata dia.
Baca juga:
Pemerintah Harus Tetapkan Lokasi Pembangunan SPBU BBM Satu Harga
Atbah Apresiasi Pertamina Wujudkan BBM Satu Harga Di Paloh
Pertamina Segera Resmikan SPBU Satu Harga Di Paloh
Pertamina Tambah 15 Penyalur BBM Satu Harga
Pemerintah Harus Tetapkan Lokasi Pembangunan SPBU BBM Satu Harga
Atbah Apresiasi Pertamina Wujudkan BBM Satu Harga Di Paloh
Pertamina Segera Resmikan SPBU Satu Harga Di Paloh
Pertamina Tambah 15 Penyalur BBM Satu Harga
Dikatakan dia untuk premium sebelum adanya SPBU, dijual oleh kios pengecer dengan harga hingga Rp10 ribu per liter.
"Saat ini harga ikut standar yang ada. Jauh sekali harganya lebih murah. Terpenting juga saat ini nelayan di Kecamatan Paloh juga sangat terbantu, karena BBM mudah didapatkan di SPBU," papar dia.
Ia berharap agar SPBU satu harga bisa di bangun kembali di wilayah perbatasan agar bisa menyasar beberapa daerah lainnya.
"Kita harap Pertamina dapat membangun SPBU di perbatasan lagi karena masyarakat perbatasan seperti di Kecamatan Paloh banyak yang menggantungkan hidupnya dari nelayan. Demikian juga dengan Desa Temajuk yang berbatasan langsung dengan Malaysia, saya kira juga perlu di bangun SPBU dengan satu harga," harapnya.
Sementara itu satu di antara warga perbatasan, Munziri bersyukur dan merasa terbantu atas kehadiran SPBU satu harga di Kecamatan Paloh.
"Kami tidak lagi membeli solar dengan harga yang tinggi. Kami nelayan di Kecamatan Paloh benar-benar terbantu. Mudah-mudahan penyaluran BBM di sini selalu lancar," harapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2018