Banjir karena hujan lebat di sejumlah kecamatan di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, kembali merendam rumah warga dan jalanan.
"Saat ini air terus naik dan banjir telah merendam lebih dari empat ratus rumah di enam desa di Kecamatan Sanggau Ledo yang meliputi Desa Lesabela, Desa Lomba karya, Desa Seles, Desa Rodaya, Desa Dayung dan Desa Suka Jaya," ujar Kapolsek Ledo Iptu Asep Maulana saat dihubungi di Bengkayang, Kamis.
Warga korban banjir masih belum ada yang mengungsi.
Beberapa kecamatan yang terkonfirmasi terendam banjir selain di Kecamatan Ledo yakni Kecamatan Lumar.
Baca juga: Daerah perbatasan di Bengkayang kembali banjir
Di Kecamatan Ledo, banjir mengakibatkan akses jalan negara menuju perbatasan terendam sejak kemarin sore. Bahkan, kejadian tersebut juga mengakibatkan ratusan rumah milik warga terendam banjir hingga Kamis (4/2) siang.
Sementara ketinggian air diperkirakan berkisar di antara 30 - 50 Cm.
Hingga siang air terus naik ke permukaan dan tak menunjukkan tanda-tanda akan surut. Air merendam badan jalan nasional lintas negara, mengakibatkan transportasi macet.
Untuk memperlancar lalu lintas, baik kendaraan dan orang, warga setempat memberikan bantuan jasa, baik tenaga ataupun kendaraan air untuk melintas jalan.
"Kita dari pagi telah ada di lokasi banjir dan kita selalu sigap membantu warga," kata Anton, salah satu anggota Karang Taruna di Kecamatan Ledo.
Baca juga: Pj Bupati: Banjir di Bengkayang berangsur surut
Sementara itu Camat Ledo, Marimin mengatakan dalam beberapa bulan terakhir, di Kecamatan Ledo telah dua kali diterjang banjir. Pertama, banjir yang terjadi pada pertengahan bulan Januari lalu dan kedua banjir di awal Februari ini, yang kemungkinan debit airnya akan terus meninggi.
"Saya perkirakan banjir akan terus naik karena saat ini hujan masih turun. Terlebih jika berkaca dari kejadian sebelum, kita kerap mendapatkan air kiriman dari daerah lain seperti Bengkayang, Lumar dan Juga Kendaek," kata Marimin.
Kendati demikian, Marimin memastikan bahwa hingga saat ini warga yang terdampak banjir di Kecamatan Ledo masih belum ada yang mengungsi. Warga masih bertahan di rumah masing masing dan memilih naik ke loteng rumah masing masing.
"Banjir terparah terjadi di Desa Lensa Bela, khususnya untuk wilayah pelabuhan Ledo, di sana ada ratusan rumah terendam. Namun, warganya tidak ada yang mengungsi karena telah masing masing telah membangun loteng," kata Marimin.
Baca juga: Koramil Jagoi Babang terus pantau kondisi banjir di perbatasan Indonesia
Sementara itu, banjir parah juga melanda Kecamatan Lumar sehingga membuat akses jalan menuju perbatasan dari Kecamatan Lumar menuju Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang terhambat. Banjir yang terjadi tersebut diperkirakan berada di kisaran satu meter atau menyentuh pinggang orang dewasa.
Menurut Kasi Trantib (Ketentraman dan Ketertiban) Satpol PP di Kecamatan Lumar kabupaten Bengkayang, Yordanus Misa, banjir tersebut terjadi berbarengan dengan hujan yang mengguyur sejak subuh hingga sore. Adapun wilayah yang terendam cukup parah yakni di sekitar Desa Lamolda dan Desa Sekinyak, Kecamatan Lumar. Tak ayal, kondisi tersebut membuat arus lalulintas mengalami kemacetan cukup parah.
“Banjir yang terjadi mencapai pinggang orang dewasa. Oleh karena itu tak sedikit kendaraan roda empat terpaksa memutar balik arah. Namun, untuk pengendara roda dua ada beberapa yang nekat menerobos banjir dengan cara memikul kendaraannya menggunakan kayu,” ucap Yordanus.
Dia menuturkan bahwa banjir tersebut tak hanya menggenangi badan jalan semata, namun juga merendam beberapa rumah warga
“Tentunya di sini kita berharap agar hujan tak lagi turun dan banjir yang terjadi saat ini di Kecamatan Lumar segera surut,” ujarnya.*
Baca juga: Pemrov Kalbar salurkan 5 ton beras untuk korban banjir Bengkayang
Baca juga: Bantuan untuk bencana banjir di Bengkayang terus mengalir
Baca juga: Ketinggian air di rumah warga Desa Sendoyan capai 20 cm kiriman banjir dari Bengkayang
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021
"Saat ini air terus naik dan banjir telah merendam lebih dari empat ratus rumah di enam desa di Kecamatan Sanggau Ledo yang meliputi Desa Lesabela, Desa Lomba karya, Desa Seles, Desa Rodaya, Desa Dayung dan Desa Suka Jaya," ujar Kapolsek Ledo Iptu Asep Maulana saat dihubungi di Bengkayang, Kamis.
Warga korban banjir masih belum ada yang mengungsi.
Beberapa kecamatan yang terkonfirmasi terendam banjir selain di Kecamatan Ledo yakni Kecamatan Lumar.
Baca juga: Daerah perbatasan di Bengkayang kembali banjir
Di Kecamatan Ledo, banjir mengakibatkan akses jalan negara menuju perbatasan terendam sejak kemarin sore. Bahkan, kejadian tersebut juga mengakibatkan ratusan rumah milik warga terendam banjir hingga Kamis (4/2) siang.
Sementara ketinggian air diperkirakan berkisar di antara 30 - 50 Cm.
Hingga siang air terus naik ke permukaan dan tak menunjukkan tanda-tanda akan surut. Air merendam badan jalan nasional lintas negara, mengakibatkan transportasi macet.
Untuk memperlancar lalu lintas, baik kendaraan dan orang, warga setempat memberikan bantuan jasa, baik tenaga ataupun kendaraan air untuk melintas jalan.
"Kita dari pagi telah ada di lokasi banjir dan kita selalu sigap membantu warga," kata Anton, salah satu anggota Karang Taruna di Kecamatan Ledo.
Baca juga: Pj Bupati: Banjir di Bengkayang berangsur surut
Sementara itu Camat Ledo, Marimin mengatakan dalam beberapa bulan terakhir, di Kecamatan Ledo telah dua kali diterjang banjir. Pertama, banjir yang terjadi pada pertengahan bulan Januari lalu dan kedua banjir di awal Februari ini, yang kemungkinan debit airnya akan terus meninggi.
"Saya perkirakan banjir akan terus naik karena saat ini hujan masih turun. Terlebih jika berkaca dari kejadian sebelum, kita kerap mendapatkan air kiriman dari daerah lain seperti Bengkayang, Lumar dan Juga Kendaek," kata Marimin.
Kendati demikian, Marimin memastikan bahwa hingga saat ini warga yang terdampak banjir di Kecamatan Ledo masih belum ada yang mengungsi. Warga masih bertahan di rumah masing masing dan memilih naik ke loteng rumah masing masing.
"Banjir terparah terjadi di Desa Lensa Bela, khususnya untuk wilayah pelabuhan Ledo, di sana ada ratusan rumah terendam. Namun, warganya tidak ada yang mengungsi karena telah masing masing telah membangun loteng," kata Marimin.
Baca juga: Koramil Jagoi Babang terus pantau kondisi banjir di perbatasan Indonesia
Sementara itu, banjir parah juga melanda Kecamatan Lumar sehingga membuat akses jalan menuju perbatasan dari Kecamatan Lumar menuju Jagoi Babang, Kabupaten Bengkayang terhambat. Banjir yang terjadi tersebut diperkirakan berada di kisaran satu meter atau menyentuh pinggang orang dewasa.
Menurut Kasi Trantib (Ketentraman dan Ketertiban) Satpol PP di Kecamatan Lumar kabupaten Bengkayang, Yordanus Misa, banjir tersebut terjadi berbarengan dengan hujan yang mengguyur sejak subuh hingga sore. Adapun wilayah yang terendam cukup parah yakni di sekitar Desa Lamolda dan Desa Sekinyak, Kecamatan Lumar. Tak ayal, kondisi tersebut membuat arus lalulintas mengalami kemacetan cukup parah.
“Banjir yang terjadi mencapai pinggang orang dewasa. Oleh karena itu tak sedikit kendaraan roda empat terpaksa memutar balik arah. Namun, untuk pengendara roda dua ada beberapa yang nekat menerobos banjir dengan cara memikul kendaraannya menggunakan kayu,” ucap Yordanus.
Dia menuturkan bahwa banjir tersebut tak hanya menggenangi badan jalan semata, namun juga merendam beberapa rumah warga
“Tentunya di sini kita berharap agar hujan tak lagi turun dan banjir yang terjadi saat ini di Kecamatan Lumar segera surut,” ujarnya.*
Baca juga: Pemrov Kalbar salurkan 5 ton beras untuk korban banjir Bengkayang
Baca juga: Bantuan untuk bencana banjir di Bengkayang terus mengalir
Baca juga: Ketinggian air di rumah warga Desa Sendoyan capai 20 cm kiriman banjir dari Bengkayang
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021