Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (TNBKDS) Kapuas Hulu melatih masyarakat di Desa Tanjung Lasa Kecamatan Putussibau Utara cara pembukaan lahan tanpa membakar.

"Pelatihan teknis penunjang pembukaan lahan tanpa membakar tujuannya untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla)," kata Kepala Balai Besar TNBKDS Kapuas Hulu Arief Mahmud, di Putussibau Kapuas Hulu Kalbar, Senin.

Disampaikan Areif, pelatihan teknis itu dilaksanakan dengan kolaborasi antara Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah II Tanjung Kerja, Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah I Mataso dengan Brigdalkarhut Manggala Agni Daops Semitau serta Mahasiswa Kelompok Pecinta Alam  Universitas Tanjungpura (Mapala Untan).

Ia menjelaskan materi pelatihan terkait manfaat penting Pembukaan lahan tanpa membakar (PLTB), pembuatan pupuk kompos organik dengan memanfaatkan limbah PLTB mau pun limbah organik rumah tangga, dan kemudian diikuti dengan praktek langsung cara pembuatan pupuk kompos organik dengan menggunakan bantuan mesin pencacah.

Kepala Desa Tanjung Lasa Stefanus Stevens mengatakan kegiatan tersebut merupakan salah satu gerbong bagi Desa Tanjung Lasa untuk menjadi desa percontohan di Kapuas Hulu seiring dengan dilaksanakannya berbagai kegiatan yang menunjang peningkatan ekonomi kreatif yang diinisiasi TNBKDS Kapuas Hulu.

Ditambahkan Kepala Bidang PTNW I Mataso, Junaidi menyampaikan harapannya agar kegiatan PLTB ini tidak berhenti di pelatihan itu saja, namun diaktualisasikan terutama dalam kegiatan pembukaan lahan yang akan dilakukan masyarakat.

"Masyarakat harus senantiasa bersinergi dan berkontribusi aktif dalam mewujudkan zero forest fire khususnya di Kapuas Hulu," pinta Junaidi.

Dalam kegiatan tersebut Tim Balai Besar TNBKDS menyerahkan bantuan mesin cacah, tong sampah serta gerobak sampah tematik kepada masyarakat Desa Tanjung Lasa.

Dengan tujuan untuk menunjang pelaksanaan pembukaan lahan tanpa membakar melalui pembuatan produk pupuk kompos organik secara mandiri oleh masyarakat.

Selain dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan produktivitas hasil pertanian, pupuk kompos organik yang dibuat nantinya juga dapat dipasarkan untuk menambah pendapatan ekonomi masyarakat.

Baca juga: Pemkab Kapuas Hulu belum pastikan pelaksanaan Festival Danau Sentarum 2021
Baca juga: Balai Besar TNBKDS Kapuas Hulu latih masyarakat cegah Karhutla
Baca juga: Pasukan Merah Dayak minta pengakuan hak hutan adat di kawasan TNBKDS

Pewarta: Teofilusianto Timotius

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021