Plt. Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, I Made Putra Negara mengaku terkejut atas penetapan status kenaikan kasus COVID-19 di daerahnya berdasarkan data dasboard COVID-19 Dinkes provinsi dimana Bengkayang dalam resiko tinggi dengan skor 1,77 atau masuk zona merah.

"Data yang dimiliki Pemkab Bengkayang justru sedang menurun kasus COVID-19. Saya konfirmasi ke provinsi mereka juga belum bisa jawab. Saya akan coba hitung sendiri, penyebabnya apa," ujarnya saat dihubungi di Bengkayang, Rabu.

Sementara itu, asisten III bagian Umum dan Administrasi pemerintah kabupaten Bengkayang, Ucok P. Hasugian, mengaku sudah mendapatkan informasi terkait penetapan status zona merah COVID-19 di Bengkayang.

Baca juga: Sambas keluar dari Zona Merah, Kadinkes ingatkan warga patuhi protkes

Kabar tersebut ia dapatkan dari Kepala BPBD Provinsi Kalbar terkait resiko/zonasi via chat WhatsApp saat dirinya sedang mengikuti upacara penurunan bendera kemarin.

"Saya kaget, dan langsung bertanya kepada pak dr Made (Plt. Kadinkes) yang kebetulan duduk di sebelah kanan saya. Beliau juga terkejut dan bingung. Padahal data kita menurun kata beliau," ucap Ucok.

Lanjut Ucok, penetapan status ini perlu di telusuri, pasalnya Bengkayang saat ini justru terjadi penurunan kasus.

"Kalau benar Bengkayang Merah, sementara saat ini justru terjadi penurunan kasus, artinya perlu di telusuri data Provinsi juga, apakah ini data Ril," tanya Ucok.

Sambungnya, karena ini sudah ditetapkan oleh Dinas Prov Kalbar, (berdasarkan judul gambar di atas di data dasboard) maka Satgas COVID-19 Kabupaten Bengkayang bersama seluruh masyarakat harus mematuhi aturan, di mana PPKM Level 4 diberlakukan.

Baca juga: Bupati Satono ungkap penyebab Sambas masuk zona merah

"Semua stakeholder harus bekerjasama, harus mentaati protokol kesehatan. COVID-19 itu nyata namun masih banyak warga yang tidak percaya, tidak memakai masker, tidak mematuhi protokol kesehatan dan masih sering berkumpul. Kalau sudah terkonfirmasi baru menyalahkan pemerintah," kata dia.

Penetapan zona merah Bengkayang sesuai Release Dinas Kesehatan Prov Kalbar, kata Ucok mungkin saat yang tepat untuk melakukan lockdown versi kearifan lokal yang dikenal dengan Basamsam.

Dalam pemberlakunya lockdown versi kearifan lokal ini, semua aktifitas akan dihentikan, seperti untuk berpantang, berpuasa, dan berdoa memohon pertolongan Tuhan Yang Maha Kuasa agar Bengkayang terbebas dari Pandemi COVID-19.

"Mari bersama-sama kita lawan COVID-19. bersama kita bisa," katanya.

Baca juga: Satono minta masyarakat Sambas tenang meski zona merah COVID-19
Baca juga: Wali Kota Pontianak: Masyarakat patuh kunci keluar dari zona merah
Baca juga: Puluhan warga Singkawang dipaksa swab karena langgar PPKM mikro

Pewarta: Dedi

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2021