Kuta (ANTARA Kalbar) - Institut Teknologi Bandung dan Universitas Gadjah Mada akan membuka program pasca sarjana standarisasi sebagai usaha pemenuhan kebutuhan tenaga ahli di bidang tersebut.
"Proyek awal yang akan dilakukan adalah pembukaan jenjang pasca sarjana di ITB dan UGM sehingga muncul ahli-ahli standarisasi di Indonesia," kata Dirjen Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Djoko Santoso di Kuta, Bali, Kamis.
Djoko mengungkapkan hal tersebut dalam penandatanganan nota kesepahaman antara Dikti Kemendikbud dengan Badan Standarisasi Nasional (BSN) dalam pembukaan Konferensi International Cooperation for Education about Standardization (ICES) 2012 yang berlangsung pada 10-11 Mei di Bali.
"Kami mendukung agar standarisasi menjadi disiplin ilmu sendiri karena kita menyadari bahwa standar dibutuhkan baik untuk produksi barang maupun jasa, jadi harus dimulai dari sekarang," kata mantan rektor ITB tersebut.
Ia mengakui bahwa Indonesia tertinggal dari sejumlah negara yang sudah memiliki tradisi standarisasi sejak lama seperti Inggris atau Jerman.
"Bila dibandingkan dengan negara lain seperti Inggris mereka sudah mulai melakukan standarisasi sejak 100 tahun lalu, kita baru 15 tahun lalu lewat satu-satunya badan yang berwenang yaitu BSN," ungkap Djoko.
Djoko menargetkan bahwa bila semua persiapan lancar maka program master tersebut dapat dibuka pada tahun ini.
(D017)