Jakarta (ANTARA Kalbar) - Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Bidang Perdagangan, Distribusi, dan Logistik Natsir Mansyur mengatakan pembangunan "dry port" atau pelabuhan kering di Entikong akan meningkatkan perdagangan RI-Malaysia.
"Dengan dibangunnya dry port di Kawasan Entikong, Kabupaten Sanggau, Indonesia, dan Pelabuhan Tebedu Inland di Sarawak Malaysia diperkirakan akan semakin meningkatkan kapasitas dagang di antara kedua negara dalam menghadapi ASEAN Economic Community (AEC) 2015," kata Natsir Mansyur di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, wilayah Kuching di Sarawak merupakan potensi yang besar bagi Indonesia terutama di Pulau Kalimantan karena akses untuk memasuki Malaysia.
Untuk itu, ia mengutarakan harapannya agar perdagangan bisa ditingkatkan dan saling menguntungkan dalam menghadapi AEC 2015 di mana RI dan Malaysia akan termasuk dalam satu kesatuan area dagang.
Natsir menyebutkan, sejumlah peluang ekspor Indonesia ke Sarawak meliputi makanan, produk tekstil dan manufaktur yang sebenarnya sangat dibutuhkan di daerah negeri jiran tersebut
"Arus barang kita bisa memasuki dry port yang ada di Entikong, lalu berlanjut ke pelabuhan Tebedu Inland untuk kemudian didistribusikan di wilayah Malaysia," katanya.
Sehingga dalam waktu dekat, ujar dia, dry port yang terletak di Entikong dan di Badau serta pelabuhan Tebedu (Malaysia) bisa lebih disinergikan agar transaksi perdagangan lebih meningkat.
Ia juga mengatakan, meningkatnya perdagangan antara Indonesia dan Malaysia di kawasan itu terlihat dari jumlah kapasitas yang mencapai 600 Teus saat enam bulan pertama operasi di Pelabuhan Tebedu dan hingga kini kapasitasnya meningkat hingga 1000 Teus.
"Pelabuhan Tebedu dihubungkan dengan jalan khusus sepanjang 800 meter dengan dry port di Entikong yang pembangunan fisiknya beroperasi 2013 nanti," kata Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Koordinator Wilayah Tengah Endang Kesumayadi.
Endang mengatakan, pembangunan dry port di Wilayah Perbatasan Kalimantan, yakni di Entikong dan Badau serta telah dibangunnya Pelabuhan Tebedu bisa menunjang perkembangan wilayah perdagangan dan industri baik di Serawak maupun di Kalimantan.
Untuk itu, ia juga mengutarakan harapannya agar dry port dan pelabuhan tersebut bisa menjadi gerbang untuk arus logistik ekspor impor dan kargo.
"Jika dulu barang-barang yang beredar banyak yang ilegal, nanti akan menjadi legal sehingga pemasukan bagi pemerintah akan meningkat dari transaksi perdagangan," katanya.
(M040)