Pontianak (ANTARA Kalbar) - Volume ketinggian air terus meningkat di kecamatan Kayan Hilir Kabupaten Sintang dan mengakibatkan 80 persen perumahan warga terendam bajir.
"Rata-rata desa yang berada di tepi sungai sudah terendam air semuanya. Di kantor camat saja sekarang ketinggian air sudah mencapai 40 sentimeter dan ini nampaknya air masih terus naik," kata staf kecamatan Kayan Hilir, Sadikin, Senin.
Selain kantor camat, dia mengatakan sarana pemerintah lainnya juga ikut terendam seperti Polsek, Koramil, KUA bahkan fasilitas sekolah dan terminal.
"Dari depan rumah saya, terminal sampai SMA negeri di Dusun Mabang Desa Mekar Mandiri jalannya sudah terputus, hanya bisa dilalui pakai speedboat," tuturnya.
Dia mengatakan hasil pendataan sementara dari total 26 desa yang ada di Kayan Hilir, hampir sebagian sudah terendam air diantaranya Nanga Mau, Mekar Mandiri, Mentunai, Natai Tebedak, Jambu, Landau Beringin, Tertung Mau, Nanga Tikan, Nyangkum, Tuguk, Melingkat.
"Semua desa itu berada dekat dengan sungai, sudah mulai banyak yang mengungsi," katanya.
Kondisi yang sama terjadi di Kayan Hulu, informasi yang berhasil diperoleh, pemukiman di sejumlah desa sudah banyak yang terendam air dan sudah ada yang mengungsi.
"Kedalaman air sudah satu setengah meter," kata Teguh, warga Nanga Tebidah dihubungi siang kemarin.
Bahkan kata dia ada rumah warga yang sudah setengahnya digenangi air terutama yang berada di dekat sungai.
"Sudah ada yang mengungsi dan ini kemungkinan naik masih ada karena hujan masih terus terjadi, mudah-mudahan pemerintah bisa segera merespon," katanya.
Kepala Desa Nanga Mau, Ayub dikonfirmasi kemarin mengatakan kondisi air di Nanga Mau yang merupakan ibukota Kecamatan kayan Hilir semakin tinggi akibat hujan malam kemarin yang terus mengguyur wilayah itu.
"Ada tujuh dusun dan dusun yang terkena dampak langsung banjir yakni Dusun Niaga, Kumpang Jaya, Mentawa Permai, Menyurai Raya, Montab dan Bongkal Lestari, itu yang terkena dampak langsung dan kondisinya sekarang air terus naik, warga juga sudah ramai yang mengungsi," katanya.
Sementara, Siti (21), salah seorang warga Sungai Tebelian juga menginformasikan beberapa ruas jalan yang menghubungkan beberapa Desa di kecamatan Sungai Tebelian sudah digenangi air.
Salah satu contoh jalan yang menghubungkan Desa Perembang dengan Desa Bancoh, Tidak hanya itu jalan yang menghubungkan desa Perembang dengan Desa Merarai Satu juga sudah terputus akibat banjir.
"Kita sekarang mau turun ke Sintang saja sudah susah dan motor sudah hampir tidak bisa lewat," tuturnya.
(pso-171)
80 Persen Rumah Warga Sintang Terendam Banjir
Senin, 5 November 2012 17:44 WIB