Pontianak (Antara Kalbar) - Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Barat, Retno Pramudya meminta anggaran daerah fokus dalam membiayai program-program yang mampu mendorong pengembangan perkebunan buah lokal.
"Tidak hanya APBD provinsi, kabupaten maupun kota, tetapi juga APBN," ujar Retno Pramudya di Pontianak, Minggu.
Ia melanjutkan, selain itu juga menetapkan daerah yang menjadi kawasan unggulan pembangunan perkebunan buah tertentu.
Menurut dia, Indonesia umumnya dan Kalbar khususnya kaya akan buah lokal.
"Menyetop impor buah yang ada diproduksi petani lokal sangat mendesak agar harga jual petani membaik dan kesejahteraan mereka meningkat," kata Retno Pramudya yang juga Sekretaris Fraksi PPP itu.
Namun, lanjut dia, kebijakan regulasi impor di Kementerian Pertanian dominan diatur dan dimainkan oleh mafia yang berkedok sebagai importir.
"Banyak regulasi impor di Kementerian Pertanian banyak menimbulkan masalah dan juga membunuh para petani lokal," kata dia.
Ia menambahkan, kebijakan impor selama ini justru tidak berdampak harga barang menjadi murah.
"Tapi justru barang tetap mahal dan produk pertanian lokal mati perlahan-lahan," katanya menegaskan.
Sedangkan yang diuntungkan adalah para importir dan oknum pejabat di Kementerian Pertanian.
Ia mencontohkan buah-buahan yang sudah melimpah produksinya di tingkat lokal seperti jeruk, pepaya, pisang, apel, durian dan melon.
"Semestinya kalau ada yang mau impor, dihentikan karena buah-buahan tersebut sudah berlimpah di tingkat lokal," demikian Retno Pramudya.
(Zita Meirina)
DPRD : Anggaran Daerah Untuk Perkuat Buah Lokal
Minggu, 17 Maret 2013 15:54 WIB