Padang (Antara Kalbar) - Peserta Ujian Nasional (UN) tingkat SMA atau sederajat di Kota
Padang, Sumatera Barat, diminta untuk tidak memercayai bocoran soal atau
kunci jawaban yang dikirimkan seseorang melalui pesan singkat (SMS).
"Peserta UN untuk tidak percaya dengan isu atau bocoran soal yang
beredar," kata Wali Kota Padang, Fauzi Bahar, di Padang, Senin
Ia menegaskan, jika ada pesan singkat berisi kunci jawaban soal,
bisa dipastikan itu bohong. Ia juga meminta agar peserta UN maupun orang
tua tidak terpancing isu jual beli jawaban yang beredar di kalangan
pelajar.
Lebih lanjut ia mengatakan, naskah soal ujian, diamankan
di kepolisian sebelum didistribusikan ke sekolah-sekolah. Ini dilakukan
untuk menghindari kebocoran soal atau kunci jawaban.
"Soal ujian langsung diamankan di masing-masing polsek yang ada
agar kerahasiannya dapat terjamin, saat membuka di gudang penyimpanan
akan disaksikan langsung oleh dua orang dari Dinas Pendidikan, serta
tiga orang dari pihak kepolisian," ujarnya.
Pihak kepolisian dan
Satpol PP juga ditempatkan di setiap sekolah. "Mereka akan berada
sekitar sekolah untuk mengamankan pelaksanaan ujian," katanya.
Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang, Indang Dewata
mengatakan, peserta UN tahun 2013 di Kota Padang sebanyak 13.672 siswa
tingkat SMA atau sedejarat.
"Pelaksanaan UN tahun ini akan diawasi sebanyak 20.005 pengawas
yang terdiri dari guru-guru di Kota Padang serta pihak independen dari
universitas," jelasnya.
Menurut dia, Dinas Pendidikan Kota Padang akan menerapkan sanksi jika ada pelanggaran dalam pelaksanaan ujian Nasional.
Sementara itu, lanjutnya, peserta ujian tidak dibolehkan membawa
telepon genggam ke ruang ujian. "Pengawas akan melakukan razia terhadap
siswa sebelum masuk ke ruang ujian," katanya.
(Ant News)
Peserta UN Diminta Tidak Percayai Bocoran Soal
Senin, 15 April 2013 8:17 WIB