London (Antara Kalbar) - Suriah menyebut tuduhan Amerika Serikat bahwa pasukan pemerintah Suriah menggunakan senjata kimia sebagai propaganda "kebohongan".
Presiden Barack Obama sebelumnya mengumumkan Amerika akan memberikan Klik "bantuan militer langsung" setelah Washington menyimpulkan pasukan Suriah di bawah Bashar al-Assad menggunakan senjata kimia.
Seorang pemimpin pemberontak, Salim Idris, mengatakan kepada BBC, keputusan Amerika itu sebagai "langkah yang sangat penting".
Namun kementerian luar negeri Suriah mengatakan Amerika menggunakan "informasi yang dibuat-buat" terkait senjata kimia untuk memberikan bantuan kepada oposisi.
Washington menggunakan "taktik murah" untuk membenarkan keputusan mempersenjatai pemberontak, demikian pernyataan kementerian luar negeri.
Sementara itu, sejumlah laporan menyebutkan pertempuran sengit terjadi di kota terbesar Suriah, Aleppo.
Perang selama dua tahun di Suriah menewaskan Klik paling tidak 93.000 orang, menurut PBB Kamis (14/06), dengan korban rata-rata 5.000 orang per bulan.
Lebih dari 1.700 di antaranya adalah anak-anak di bawah usia 10 tahun.
Senjata antitank
Ben Rhodes, penasehat keamanan Obama, mengatakan presiden mengeluarkan keputusan untuk meningkatkan bantuan, termasuk "dukungan militer" kepada Dewan Militer Suriah (SMC) dan Koalisi Oposisi Suriah.
Rhodes menambahkan Amerika dapat bekerja sama dengan Jenderal Idris, pemimpin SMC, dengan tujuan untuk mencari sejumlah ekstremis dalam oposisi, termasuk kelompok militan Suni, al-Nusra.
Rhodes tidak memberikan rincian tentang bantuan militer itu namun mengatakan "cakupan dan skalanya berbeda dengan apa yang kami berikan sebelumnya".
Sejauh ini, Amerika membatasi bantuan kepada pasukan pemberontak dengan menyediakan makanan dan pasok obat-obatan.
Media Amerika mengutip sejumlah pejabat yang mengatakan bantuan itu termasuk senjata kecil dan amunisi. New York Times mengutip pejabat Amerika yang mengatakan Washington akan menyediakan senjata antitank.
Badan intelijen, CIA, dijadwalkan akan mengkoordinasikan pengiriman perlengkapan militer dan melatih tentara pemberontak untuk menggunakannya.
Suriah Tuding AS Propaganda Bohong Soal Senjata Kimia
Sabtu, 15 Juni 2013 7:47 WIB