Sekadau (Antara Kalbar) - Panitia Pembangunan Youth Center Sekadau meminta kontraktor pelaksana bertanggung jawab atas ambruknya bangunan Youth Center atau Rumah Betang Sekadau yang terjadi pada Senin (30/9).
"Kontraktor diminta melakukan perbaikan terhadap bagian-bagian yang mengalami kerusakan. Seperti diketahui, seluruh atap bangunan sepanjang lebih kurang 126 meter tersebut ambruk. Ya, kita minta pelaksana pekerjaan menunjukkan tanggungjawabnya atas kerusakan yang terjadi. Kita berharap bagian-bagian yang rusak dibangun kembali seperti semula,†kata Ketua Panitia Pembangunan, Paulus Lion kepada wartawan, Selasa (1/10).
Lion sapaan akrabnya mengatakan, terkait penyebab ambruknya bangunan yang tengah dalam tahap pengerjaan itu, kuat dugaan diakibatkan angin kencang yang berhembus Senin sore.
"Meski mengakui robohnya bangunan Youth Center akibat faktor alam, juga diminta agar konstruksi bangunan dimantapkan. Hal itu dimaksudkan untuk menghindari kemungkinan hal serupa terulang kembali. Karena, bangunan tersebut didirikan untuk kepentingan masyarakat banyak. Jika kontraktor pelaksana berkenan melakukan perbaikan, konstruksinya tolong diperkuat lagi supaya mampu bertahan dari kemungkinan hal-hal non teknis seperti yang terjadi kemarin,†tegasnya.
Lion mengatakan lebih lanjut, panitia akan turut membantu mengawasi pengerjaan bangunan itu secara lebih intensif. Hal ini harus dilakukan supaya bangunan benar-benar seperti yang diharapkan.
Tak hanya itu, lanjutnya, kepada kontraktor pelaksana juga diminta bertanggungjawab atas para pekerja yang menjadi korban akibat tertimpa atap bangunan yang roboh. Bagaimana pun kontraktor pelaksana mesti bertanggung-jawab atas musibah yang menimpa para pekerja, minimal biaya pengobatan.
"Peristiwa tersebut sebagai pelajaran untuk lebih berhati-hati dalam melakukan pendirian bangunan agar lebih memperhatikan aspek keselamatan, baik untuk penghuni maupun para pekerja," katanya.
Lion merasa beruntung ambruknya bangunan senilai Rp1,7 miliar itu sebelum bangunan digunakan secara resmi, dan tidak dapat membayangkan jika saja bangunan roboh saat sedang berlangsung kegiatan di bangunan itu. Ini pelajaran berharga. Kita harus memetik hikmah dari kejadian ini,†papar Lion.
Terpisah, kepala tukang yang memimpin pengerjaan bangunan Youth Center, Edi Bahtiar, menuturkan kronologis ambruknya bangunan itu berjalan begitu cepat. Dikisahkan Bahtiar, sekitar pukul 15.30 kemarin, awalnya angin berhembus tidak begitu kencang. Namun, secara tiba-tiba hembusan angin semakin kencang. Tiang-tiang penyangga atap secara spontan rubuh seketika. Bahtiar, yang saat itu tengah bekerja bersama tukang lainnya berhamburan menyelamatkan diri. Sialnya, salah satu tukang, Seneng, yang tengah mengerjakan bak WC terjebak dan tidak sempat menyelamatkan diri.
“Saya bersama Iwan, Mahyudin, dan Zulkarnain masih sempat melompat keluar. Namun salah satu rekan kami, Seneng tidak menyadari bahwa bangunan akan rubuh, Mengetahui rekannya terjebak, saya bersama tukang lainnya bergegas mengevakuasi Seneng. Beruntung, upaya itu berhasil. Seneng hanya mengalami luka robek di kaki. Sementara tiga tukang lainnya, Iwan, Mahyudin dan Zulkarnain hanya menderita luka ringan. Para korban langsung dilarikan ke RSUD Sekadau dan mendapat perawatan medis. Biaya pengobatan para korban ditanggung sepenuhnya oleh kontraktor pelaksana. Saat ini, para korban masih mendapat perawatan di RSUD Sekadau," ujarnya.
Abo Yar sapaan akrab pria yang memimpin rekan-rekannya bekerja mengatakan lebih lanjut, Bangunan sudah sesuai dengan spesifikasi (bestek). Terbukti, pondasi bangunan masih kokoh pada posisinya. Menurut Bahtiar, bangunan yang memang tidak memiliki dinding mnyebabkan angina berkumpul dibawah bangunan dan menghempas ke bagian atap.
"Kami bekerja sesuai dengan gambar (spesifikasi). Begitu juga dengan material seperti kayu-kayu yang digunakan juga sesuai dengan bestek. Wajar jika bangunan tidak kuat menahan kuatnya terpaan angin. Anginnya sangat kencang, bahkan batu bata yang disusun di areal bangunan saja beterbangan.
Sementara Pastor Paroki Sekadau, P. Kristianus, CP, mengamini bahwa pemicu ambruknya bangunan rumah betang Sekadau murni akibat faktor alam. Bangunan yang masih dalam tahap pengerjaan, dan memang tidak sanggup menahan terjangan angin yang begitu kuat.
"Bangunan itu kan masih dalam tahap pengerjaan sehingga belum mampu menahan angin yang santa kencang," pungkasnya.
(Humas Pemkab Sekadau)