Pontianak (Antara Kalbar) - General Manajer PLN Wilayah Kalimantan Barat Hot Martua Bakara mengatakan PLN berhasil mempercepat waktu perbaikan Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) berkapasitas 30 MW dari target semula selama satu bulan.
"Kami bisa hemat waktu lebih cepat dua minggu. Mesin mulai keluar dari sistem pada 22 September, dan kembali masuk 7 Oktober," kata Hot Martua Bakara saat dihubungi dari Pontianak, Rabu.
Ia melanjutkan, semula memang ditargetkan perbaikan mesin pembangkit terbesar yang dimiliki PLN Wilayah Kalbar itu butuh waktu satu bulan. Namun, katanya, tim yang bekerja siang malam mampu menekan dan mempercepat proses tersebut.
Hot Martua menambahkan, setelah sistem kelistrikan PLN Wilayah Kalbar terutama untuk Sistem Khatulistiwa mendapat pasokan dari PLTG, kualitas pelayanan membaik.
"Lihat saja dalam beberapa hari ini, sudah ada perbaikan pelayanan. Kalau sebelumnya banyak terjadi pemadaman bergilir, sekarang sudah sangat jarang," ujar dia.
Ia mengatakan, dengan kondisi saat ini, daya listrik yang dimiliki PLN Wilayah Kalbar sudah terbilang mencukupi pelanggan di Kota Pontianak, Kabupaten Kubu Raya, Kabupaten Pontianak, Kabupaten Landak, Kota Singkawang dan beberapa daerah lan.
Ia berharap, tidak terjadi gangguan baik di tingkat internal maupun eksternal sistem pembangkitan dan distribusi.
Namun PLN juga tetap melakukan perawatan rutin untuk mesin-mesin pembangkit lainnya guna menjaga kehandalan.
PLN dalam memperbaiki mesin pembangkit itu, di antaranya menyiapkan dua shif kerja yang melibatkan 40 teknisi dan bekerja 24 jam. Kemudian, mendatangkan ahli dari General Electric regional Asia.
General Electric merupakan perusahaan pembuat mesin pembangkit terbesar di Kalbar itu. Selain itu, juga menjaga ketersediaan material maupun peralatan agar kinerja teknisi tidak PLTG mempunyai tiga jadwal pemeliharaan dengan tenggat waktu 8 ribu jam. Saat ini, pemeliharaan pada tahap 8 ribu jam pertama.