Sintang (Antara Kalbar) - SDN 30 Mungguk Gelombang sudah lama kekurangan ruang kelas. Sekolah dengan jumlah siswa mencapai 247 orang ini hanya memiliki empat ruang kelas. Padahal ada dua sekolah jarak jauh yang juga menginduk ke SD ini yaitu SD Jarak Jauh Sepulau dan SD Jarak Jauh Sungai Antu.
Plt Kepala SDN 30 Mungguk Gelombang, Lasin Indrawan menyampaikan di sekolah induk saja, SD ini sedikitnya kekurangan dua ruang kelas. Belum lagi di dua SD Jarak Jauh yang menginduk di sekolah tersebut.
“Kalau di dua SD Jarak Jauh yang dimiliki sekolah ini, semua ruang kelasnya dibangun swadaya masyarakat,†ujarnya.
Lasin membeberkan kondisi ruang kelas di SD Jarak Jauh Sepulau yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat inipun kondisinya sangat memprihatinkan.
Ruangan kelasnya mirip kandang kambing. Ruangan kelas yang hanya berukuran 3 x 3 meter untuk setiap ruang kelasnya tersebut hanya berdinding kulit kayu, beratap rumbia dan berlantaikan tanah. Jumlah kursinya juga sangat terbatas. Sebuah kursi panjang dengan satu meja yang seharusnya diduduki oleh dua siswa terpaksa diduduki oleh tiga siswa.
“Bagaimana para siswa bisa konsentrasi untuk belajar kalau kondisinya seperti itu,†tuturnya.
Sementara di SD Jarak Jauh Sungai Antu kondisinya lebih parah lagi. Di sana tidak ada ruang kelas baik yang dibangun oleh pemerintah maupun yang dibangun secara swadaya oleh masyarakat. Puluhan siswa di sana terpaksa harus belajar di dalam gereja. “Kami sangat berharap Pemkab Sintang memberikan perhatiannya pada sekolah ini,†harap Lasin.
Kades Mungguk Gelombang Kecamatan Ketungau Tengah, Yusak menyampaikan kurangnya ruang kelas di SDN 30 Mungguk Gelombang maupun di dua sekolah jarak jauh yang menginduk di SD tersebut sudah pernah disampaikan ke Bupati Sintang, Milton Crosby.
“Bupati pun pernah meminta saya membuat proposal pengajuan pembangunan ruang kelas untuk SD ini,†ujarnya.
Mengira mendapat lampu hijau dari Bupati, Yusak pun langsung menyampaikan proposal pengajuan pembangunan ruang kelas baru untuk SDN 30 Mungguk Gelombang pada tahun 2011 lalu. Namun, lampu hijau yang dikira Yusak telah diberikan Milton ternyata meleset.
“Sampai hari ini janji Bupati belum dipenuhi. Dua lokal untuk SDN 30 Mungguk Gelombang yang dijanjikan oleh Milton belum dipenuhi. Mungkin Bupati lupa,†ujar Yusak saat dikunjungi rombongan Kadisdik Kabupaten Sintang, YAT Lukman Riberu.
Dia menyampaikan sudah setumpuk proposal pengajuan pembangunan di Desa Mungguk Gelombang yang disampaikannya kepada Pemkab Sintang. Namun hasilnya nol semua. Tidak ada pengajuan pembangunan yang dipenuhi Pemkab Sintang.
Ironisnya lagi, setiap tahun Musrenbang dilaksanakan di desa tersebut. Namun tanpa hasil yang jelas. Yusak membeberkan di dalam Musrenbang tahun 2013 ini, dirinya mendengar proyek-proyek yang akan masuk ke Kecamatan Ketungau Tengah diantaranya pembangunan dua ruang kelas untuk SDN 30 Mungguk Gelombang. Tapi ternyata sampai hari ini, proyek yang dibicarakan dalam Musrenbang tidak ada realisasinya.
“Tiap tahun mengadakan Musrenbang tapi hasilnya ngambang. Proyek yang masuk ke sini justru bukan dari hasil Musrenbang. Lain yang diminta, lain yang di dapat,†tutur Yusak.
Dia juga mengaku heran, di zaman modern seperti ini masih ada sekolah jarak jauh yang kondisinya hancur-hancuran. “Heran saya, terlalu jauh ketinggalan Sintang dalam bidang pendidikan,†ujarnya.
Kepala Disdik Kabupaten Sintang, YAT Lukman Riberu mengaku belum pernah mendapatkan proposal pengajuan pembangunan ruang kelas baru SDN 30 Mungguk Gelombang tersebut. “Seharusnya memang proposal tersebut diteruskan ke Disdik Sintang untuk ditindaklanjuti,†katanya.
Dia mengatakan sangat prihatin dengan kondisi SDN 30 Mungguk Gelombang yang kekurangan ruang kelas. Apalagi di dua sekolah jarak jauhnya. Lukman pun akan berusaha untuk membantu SDN 30 Mungguk Gelombang dengan menganggarkan pembangunan ruang kelas baru. “Kami akan upayakan di 2014,†janjinya.
Lukman menyampaikan Disdik Sintang tidak memiliki anggaran untuk penambahan ruang kelas untuk sekolah-sekolah. Sebab dalam APBD Kabupaten Sintang tahun 2014 mendatang, tidak ada anggaran yang bisa digunakan untuk peningkatan sarana prasarana pendidikan seperti rehab ruang kelas ataupun penambahan ruang kelas baru.
“Untungnya Disdik Sintang mendapatkan anggaran dari pemerintah pusat untuk rehab ruang kelas dan penambahan ruang kelas baru. Kalau hanya mengharapkan APBD Sintang sangat susah,†tuturnya.
Dia juga menyampaikan keberadaan sekolah jarak jauh tidak hanya ada di Kabupaten Sintang namun ada di seluruh Indonesia. Sekolah jarak jauh ini ada karena ada para siswa sekolah yang tinggalnya sangat jauh dari lokasi sekolah sehingga dibangunlah sekolah jarak jauh di desa terdekat untuk memudahkan para siswa ini bersekolah. Biasanya sekolah jarak jauh ini diperuntukan bagi siswa kelas I sampai Kelas III. Setelah para siswa yang bersekolah di sekolah jarak jauh naik kelas IV mereka bersekolah ke sekolah induknya.
Bupati Sintang Ditagih Janji Bangun SDN 30 Mungguk Gelombang
Kamis, 28 November 2013 22:34 WIB
Dua lokal untuk SDN 30 Mungguk Gelombang yang dijanjikan oleh Milton belum dipenuhi