Pontianak (Antara Kalbar) - Puluhan pedagang kaki lima di Kota Bengkayang mengeluhkan turunnya pendapatan seiring kebijakan pemerintah daerah setempat yang memindahkan mereka ke lokasi baru.
Menurut Icha, salah seorang pedagang saat dihubungi di Pontianak, Jumat, mereka terpaksa pindah demi memenuhi permintaan pemda setempat.
"Alasannya untuk ketertiban," kata Icha. Ia dan puluhan pedagang lain memulai berjualan pada malam hari.
Semenjak akhir November yang lalu, Pemerintah Kabupaten Bengkayang memerintahkan semua pedagang kaki lima yang berjualan malam di sepanjang pinggiran jalan raya untuk pindah.
Lokasi baru itu terletak di lapangan bekas Terminal Bengkayang.
Secara keseluruhan, ada sekitar 30 pedagang yang berjualan menuruti perintah tersebut.
Pihak PKL pernah mengusulkan untuk tidak pindah dan bersedia mundur beberapa meter dari lokasi pertama jualan.
Namun tidak dipenuhi sehingga mereka diharuskan untuk tetap pindah. Penempatan tempat jualan ditentukan berdasarkan undian. Ia melanjutkan, sebelum pindah mereka bisa memperoleh pendapatan sampai Rp1 juta. Sejak pindah, untuk mendapat separuh pun kesulitan.
Selain itu, di lokasi yang baru juga lebih sempit.
Anggota Komisi B DPRD Kabupaten Bengkayang Herman Planet mengatakan, pemerintah daerah seharusnya mempersiapkan lokasi terlebih dahulu sebelum memindahkan pedagang.
"Lokasi yang tepat. Tepat artian lokasi tersebut nyaman dan tidak sempit," kata Herman.
Ia menilai, lokasi yang saat ini dijadikan untuk tempat PKL sangat sempit dan tidak layak.
"Padahal mereka juga secara langsung maupun tidak, ikut menambah PAD Bengkayang," kata Herman.
Ia menambahkan, dalam waktu dekat , lintas fraksi di DPRD Kabupaten Bengkayang akan memanggil intansi terkait untuk membahas kondisi itu.
PKL Bengkayang Keluhkan Lokasi Baru Turunkan Omzet
Jumat, 6 Desember 2013 21:02 WIB