Pontianak (Antara Kalbar) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalimantan Barat menyatakan penyelenggaraan ujian nasional (UN) tingkat SMA/sederajat di provinsi itu pada 14-16 April secara umum berjalan lancar.
"Alhamdulillah penyelenggaraan UN tingkat SMA/sederajat di Kalbar berjalan lancar seperti harapan kita semua," kata Ketua Penyelenggara UN Provinsi Kalbar Sunyata saat dihubungi di Pontianak, Kamis.
Ia menjelaskan, permasalahan kekurangan soal yang terjadi seperti tahun-tahun sebelumnya juga tidak ada.
"Karena sebelum soal didistribusikan memang sudah dilakukan lakukan pengecekan sehingga memang sudah diantisipasi," ungkap Sunyata.
Selain itu, kualitas soal-soal UN tingkat SMA/sederajat tahun ini juga cukup bagus, ketebalan kertas jawaban sampai 100 milimeter sehingga tidak mudah sobek seperti tahun sebelumnya. Begitu juga untuk lembar soal yang tebalnya 80 milimeter, katanya.
"Untuk evaluasi secara keseluruhan memang belum dilakukan, karena masih menunggu hasil UN tingkat SMP yang sebentar lagi akan dilaksanakan," ujarnya.
Sebelumnya, Wakil Gubernur Kalbar Christiandy Sanjaya mengharapkan siswa peserta UN Tahun 2014 dapat lulus semua atau seratus persen.
"Kita doakan anak-anak kita peserta UN ini bisa lulus 100 persen," katanya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Kalbar Alexius Akim menyatakan, kendala dalam pelaksanaan UN pasti ada namun tidak fatal.
Seperti tertukar atau lembar soal kurang sedikit. "Itu biasa, masih aman. Tapi kalau isu jawaban bocor dan sebagainya itu tidak ada, sampai hari ini saya tidak mendapat laporan itu, secara umum berjalan aman, tertib terkendali," kata dia.
Ia menambahkan, bagi yang tidak mengikuti UN itu kesalahan siswa yang bersangkutan. "Sudah terdaftar, dari daftar peserta UN sementara ada, peserta tetap sudah, tapi tetap yang bersangkutan tidak ikut," kata Akim.
Menurut dia, hal itu menunjukkan kelalaian siswa karena pemerintah sudah berusaha menjemput ke sekolah. "Ujian susulan itu tergantung sekolah. Harusnya mereka mengikuti," kata dia.
Siswa yang tidak mengikuti ujian masih mempunyai satu kesempatan yaitu ujian susulan, seminggu setelah ujian nasional pada tanggal 22 April.