San Francisco (Antara Kalbar) - Intel Corp berencana untuk menggunakan gadget yang dapat dipakai seperti jam tangan pintar untuk memantau pasien dengan penyakit Parkinson dan mengumpulkan data yang dapat digunakan oleh peneliti.
Perusahaan pembuat chip tersebut mengatakan sedang bekerja sama dengan Michael J. Fox Foundation, yayasan yang didirikan oleh aktor sekaligus penderita Parkinson tersebut pada tahun 2000, untuk melakukan penelitian multi-fase pada penyakit degeneratif saraf ini. Diperkirakan lima juta orang di seluruh dunia telah didiagnosis menderita Parkinson, penyakit degeneratif saraf kedua yang paling-umum setelah penyakit Alzheimer.
Tujuan awalnya adalah untuk menguji kelayakan penggunaan perangkat yang dapat dipakai untuk memantau pasien dari jarak jauh dan menyimpan data dalam sistem terbuka yang dapat diakses oleh para ilmuwan.
Pada tahap selanjutnya dari penelitian yang kemungkinan akan dimulai pada musim gugur tersebut , badan amal akan menyisihkan dana untuk mengeksplorasi bagaimana pasien merespon obat-obatan. Pasien akan dipantau melalui berbagai perangkat yang dapat dipakai.
"Semakin banyak perangkat ini dipakai di pasaran, kami dapat melakukan pengukuran yang obyektif dan menentukan kemanjuran terapi," kata Sohini Chowdhury, wakil presiden senior bagian kemitraan penelitian yayasan, kepada Reuters.
Selama ini uji klinis terlalu "subjektif", katanya.
Misalnya, seorang pasien memberitahu dokter bahwa dia merasakan getaran selama beberapa menit, padahal sebenarnya berlangsung dalam hitungan detik. Di masa yang akan datang, Chowdhury berharap pasien dan dokter dapat memiliki pengukuran yang lebih tepat melalui perangkat yang dapat dipakai mengenai frekuensi dan tingkat keparahan penyakit tersebut.
Chowdhury mengatakan yayasan akan terus meningkatkan dana untuk menutupi biaya penyediaan perangkat yang dapat dipakai tersebut untuk pasien.
Dengan menggunakan perangkat tersebut, yayasan dan kelompok penelitian lain dapat memanfaatkan secara lebih luas untuk uji klinis pasien, kata Chowdhury. Saat ini, banyak orang dengan penyakit Parkinson tidak dapat berpartisipasi dalam uji klinis karena mereka tidak tinggal di dekat sebuah fasilitas penelitian.
Namun perangkat yang dapat dipakai tersebut menawarkan cara mudah untuk memantau pasien dari tempat kerja atau rumah mereka, yang memungkinkan orang - orang di pedesaan untuk dapat berpartisipasi.
Dengan memperluas area di luar PC, Intel berharap dapat meraih pangsa pasar untuk analisis data dan perangkat yang dapat dipakai di bidang kesehatan. Ron Kasabian, general manager Big Data Solutions group Intel, mengatakan pusat data dan "Internet of Things" sedang menjajaki sektor ini.
"Kami sedang mengeksplorasi cara menarik data dari perangkat secara langsung," katanya. "Kita dapat memperoleh data untuk meningkatkan penelitian, dan lebih memahami perilaku pasien dan perkembangan penyakit."
Sementara Intel menawarkan teknologi yang dapat dipakai miliknya, Kasabian menekankan bahwa penelitian Parkinson adalah device agnostic, yang berarti pasien dapat menguji berbagai gadget yang dapat dipakai. Pada bulan Maret, Intel mengakuisisi Basic Science, sebuah startup yang dikenal dengan alat yang dipakai di pergelangan tangan yang mengukur denyut jantung si pemakai.
Intel berharap dapat memperluas program serupa terkait dengan perawatan kesehatan, serta industri lain, termasuk manufaktur, demikian Reuters.