Sungai Raya (Antara Kalbar) - Nelayan Desa Padang Tikar 1, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, mengeluhkan adanya nelayan dari luar Pulau Kalimantan yang turut menangkap hasil laut yaitu Renjong (sejenis kepiting laut) yang menjadi tangkapan utama nelayan setempat selama ini.
"Kehadiran nelayan luar Kalimantan ini cukup meresahkan nelayan setempat, karena mereka menggunakan belasan kapal nelayan modern yang tentunya bisa memperkecil pendapatan kami," kata salah satu nelayan asal Desa Padang Tikar 1, Kecamatan Padang Tikar, Kames di Sungai Raya, Kamis.
Kames mengatakan, jika dulunya dalam sehari dia bisa mendapatkan 30 kilogram Renjong, namun semenjak hadirnya kapal-kapal besar dari pulau Jawa tersebut, per harinya dia hanya mendapatkan 5 kilogram.
"Paling banyak kami bisa menangkap 15 kilogram itu pun kalau memang nasib kami sedang mujur dan pernah juga kami tidak mendapatkan sama sekali," tuturnya.
Dia menambahkan, dengan perlengkapan tangkap yang dimiliki nelayan dari pulau Jawa tersebut, sangat berbeda sekali dengan perlengkapan yang dimiliki nelayan setempat yang hanya menggunakan sampan kecil dan alat tangkap tradisional seperti pukat serta jaring. "
Sedangkan nelayan pendatang dengan bermodalkan kapal-kapal besar dan dilengkapi alat modern serta penangkapannya menggunakan peralatan yang bisa berkali-kali lipat hasil tangkapannyan dibandingkan kami," katanya.
Karena Renjong merupakan hasil pencarian utama mereka sebagai nelayan kecil, tentunya dia dan nelayan lainnya sangat berharap pemerintah Kubu Raya dapat bersikap adil dan tegas.
"Untuk itu, kami minta para penangkap hasil laut kami itu tidak lagi menangkap Renjong di tempat kami," kata Kames.
(KR-RDO/N005)