Jawa Barat (Antara Kalbar) - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengimbau inventor (penyedia teknologi) dan investor bekerja sama dalam mengembangkan hasil penelitian untuk menjawab kebutuhan pasar, baik nasional maupun internasional.
"Pemerintah bertekad selalu mendorong hasil penelitian dan pengembangan menjadi sebuah inovasi yang siap diusung menjadi industri," katanya di Bogor, Jawa Barat, Jumat (27/3), saat mengunjungi PT Karya Anugerah Rumpin untuk melihat implementasi hasil riset dan teknologi pada sektor peternakan.
Ia mengatakan riset merupakan suatu investasi yang melahirkan inovasi untuk meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing bangsa di dunia internasional.
Hasil riset itu dapat digunakan untuk mendorong terciptanya swasembada pangan seperti swasembada daging sapi.
"Riset adalah investasi awal, jangan kita riset terus tapi tidak bisa hasilkan revenue, pendekatan pada penghasilan," ujarnya.
Hasil riset, lanjutnya, harus kemudian diterapkan baik dalam industri maupun sektor ekonomi strategis lainnya sehingga membawa dampak ekonomi yang lebih besar.
"Di samping publikasi yang dilakukan, kita harus menghilirisasikan riset-riset itu ke hulu," katanya.
Ia berharap para pemilik modal dan industri mau menggandeng para penghasil inovasi baik dalam bentuk penelitian bersama maupun bentuk-bentuk konsorsium penelitian lainnya.
Sebelumnya, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi telah melakukan intermediasi untuk membangun kepercayaan industri, yakni PT Karya Anugerah Rumpin untuk bekerja sama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dalam sektor peternakan.
Pada pengembangan sektor peternakan, banyak teknologi yang dapat diterapkan, khususnya perbaikan genetik sapi lokal, pembibitan, pembiakan dan pembesaran sapi unggul, lanjutnya.
Adapun teknologi yang dapat dikembangkan pada industri peternakan hulu antara lain perbaikan genetik, produksi sperma bibit unggul, perbanyakan bibit dengan "IB Sexing" dan embrio transfer, lanjutnya.
Selain itu, teknologi "on farm" seperti teknologi pakan silase, pakan konsentrat, teknologi penanaman hijau pakan ternak dan teknologi pola pakan.
Kemudian, pada industri hilir, teknologi yang dapat dikembangkan antara lain pengolahan daging, pengolahan tulang menjadi gelatin, pengolahan kulit, pengolahan limbah sapi menjadi pupuk dan biogas.
(M052/A. Mujayatno)
Menristekdikti Imbau Investor Kembangkan Hasil Penelitian
Sabtu, 28 Maret 2015 15:54 WIB