Pontianak (Antara Kalbar) - Produsen jamu Indonesia siap bersaing menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 dengan menjadikan usaha jamu sebagai penggerak ekonomi kerakyatan, kata Direktur PT Gujati 59 Utama, Agung S.
"Ada sekitar 10 juta masyarakat di Indonesia ini yang tercatat ikut terlibat dalam usaha perdagangan jamu Indonesia, mulai dari produsen, pedagang, penyuplai bahan-bahan baku, sehingga jamu bisa menjadi penggerak ekonomi kerakyatan," kata Agung S saat silaturahim dengan para penjual, agen, dan penjual jamu gendong di Pontianak, Kamis.
Apalagi, menurut dia, jamu yang dihasilkan oleh Gujati 59 Utama, hampir 100 persen bahan bakunya menggunakan bahan lokal, sehingga luar bisa dampaknya bagi penggerak ekonomi kerakyatan di Indonesia.
Agung menambahkan saat ini, pihaknya sedang gencar memproduksi jamu-jamu untuk anak-anak, seperti jamu anak yang dicampur dengan susu, dengan penyediaan produk-produk bermutu dari Gujati 59 Utama, sehingga masyarakat mulai menyukai jamu.
"Berdasarkan penelitian IPB, bahwa nilai gizi jamu anak lebih tinggi dari pada minuman-minuman yang beredar di pasaran yang banyak mengandung pewarna. Sementara di jamu anak, komponennya mengandung gula murni dan jamu, seperti jahe, temulawak yang sudah terkenal baik untuk pertumbuhan dan kesehatan anak," ungkapnya.
Selain itu, pihaknya saat ini juga gencar melakukan antisipasi jamu-jamu ilegal dan mengandung bahan kimia.
"Makanya dalam pertemuan ini kami memperkenalkan, jamu-jamu yang sehat dan murni, seperti jamu-jamu produksi Gujati 59 Utama yang memang murni dan legal," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, dia menambahkan dengan digelarnya pertemuan itu, pihaknya akan terus meyakinkan, bahwa jamu produk dalam negeri lebih bagus dari produk luar.
"Kami juga minta kepada BBPOM agar melakukan pengawasan ketat, guna mencegah masuknya jamu-jamu luar yang menggunakan bahan kimia, sehingga tidak merugikan masyarakat sebagai konsumennya," ujar Agung.
Dengan ditertibkannya jamu-jamu ilegal, maka citra jamu nasional menjadi baik lagi, sehingga jamu nasional bisa masuk dan bersaing dengan jamu luar dengan dibukanya MEA 2015.
Agung dalam kesempatan itu menyampaikan apresiasinya atas perhatian Presiden Jokowi yang fokus dalam produk-produk jamu, sehingga jamu dijadikan semacam produk unggulan bangsa Indonesia, karena jamu merupakan salah satu warisan peninggalan leluhur dan perlu dilestarikan.
(U.A057/B/N005/N005) 16-04-2015 16:38:12
Produsen Jamu Gujati Indonesia Siap Hadapi Mea
Kamis, 16 April 2015 16:38 WIB