Jakarta (Antara Kalbar) - Para pria dengan bos perempuan cenderung minta kenaikan gaji karena merasa maskulinitasnya sedang diserang, demikian menurut studi psikologi dilansir Daily Mail.
Ilmuwan sosial mengatakan mereka telah menemukan bukti ketakutan akan maskulinitasnya ditantang akan menjelaskan mengapa beberapa pria berperilaku lebih tegas saat mereka memiliki kolega senior perempuan.
"Bawahan laki-laki mengalami, khususnya, derajat ancaman yang kuat saat berinteraksi dengan atasan perempuan, yang membuat mereka berperilaku tegas," kata Ekaterina Netchaeva dari Universias Bocconi di Milan, yang melakukan survey.
Penjelasannya berakar pada ide kejantanan atau maskulinitas adalah sesuatu yang sulit dipahami dan ringkih. Itu adalah sesuatu yang harus terus didukung, khususnya saat terancam oleh sesuatu yang diasosiasikan dekat dengan feminitas, katanya di The Independent.
Studi yang diterbitkan di Buletin Psikologi Sosial, para peneliti meminta 52 laki-laki dan 24 perempuan yang sebenarnya siswa universitas untuk meminta kenaikan gaji dalam wawancara pekerjaan palsu, dilakukan manajer laki-laki dan permpuan.
Mereka menemukan, laki-laki yang bernegoisasi dengan perempuan dinilai lebih mengancam dan memaksa minta gaji yang lebih tinggi.
Sementara pelamar perempuan, tidak begitu mengubah perilaku saat wawancara dengan bos laki-laki ataupun perempuan, mendukung tren umum bahwa perempuan kurang memaksa soal negoisasi gaji.
Ilmuwan sosial juga menemukan saat laki-laki menerima bonus hipotek untuk dibagi dengan koleganya, mereka cenderung membaginya dengan bos lawan jenis, dari pada wanita.