Sekadau (Antara Kalbar) - Ribuan warga mengunjungi bangunan Betang Youth Center di komplek Pasar Baru Sekadau, tempat Gawai Dayak VI Kabupaten Sekadau.
Sekitar 80-an stan yang diisi aneka jualan pernak pernik khas Dayak ikut meramaikan ajang tersebut. Bangunan Youth Center pun didekorasi dengan ornamen khas Dayak.
Keramaian tersebut merupakan awal pembukaan pekan gawai dayak VI Kabupaten Sekadau tahun 2015 yang dihelat 26-31 Juli ini. Gawai Dayak sendiri merupakan event yang dimaksudkan untuk menginventarisasi, pelestarian, dan perlombaan ragam budaya masing-masing sub suku Dayak di Kabupaten Sekadau.
"Agenda ini juga untuk mempromosikan budaya khas dayak Kabupaten Sekadau kepada masyarakat luar. Supaya budaya kita dikenal dan bisa menarik minat wisatawan luar,†ungkap Kepala Bidang Pariwisata, Dinas Hubtelinfobudpar Kabupaten Sekadau yang juga menjadi komandan perhelatan gawai dayak, Isbianto.
Disini akan ditampilkan pertunjukan seni budaya khas Dayak seperti tarian, musik, permainan rakyat, lomba melukis perisai, lomba menganyam, menenun, menyumpit, hingga karnaval budaya. Event ini sendiri diikuti peserta dari 7 kecamatan di Sekadau yang melibatkan setidaknya 18 sub suku dayak yang ada.
"Jika pekan gawai dayak merupakan salah satu agenda rutin Pemkab Sekadau yang dilaksanakan saban tahun bersama event lain seperti Festival Seni budaya Melayu dan Festival Budaya Bumi Lawang Kuari. Begini ya, gawai Dayak itu sudah jadi agenda rutin Pemkab. Tahun yang sudah-sudah juga dilaksanakan, tidak ada pemilu juga dilaksanakan. Tahun (2014) lalu memang tidak dihelat karena saat itu ada pelaksanaan rakor ketemenggungan. Jadi jangan membuat isu yang tidak mengenakkan," paparnya.
Ketua umum Dewan Adat Dayak Kabupaten Sekadau, Rupinus mengapresiasi terlaksananya PGD tahun ini. DAD, kata Rupinus, sifatnya hanya mendampingi panitia saja. Selebihnya menjadi kerja keras rekan-rekan panitia sehingga patut kita apresiasi. DAD sudah pasti sangat bersyukur event ini bisa terlaksana dengan baik, tertib.
"Yang penting, dari pekan gawai Dayak juga menggali kembali jati diri budaya masyarakat adat Dayak. Tak hanya ideologi, juga untuk menghidupkan kembali khasanah masyarakat Dayak. Menghidupkan kembali anyamannya, tenunnya, aksesoris, mudah-mudahan juga menarik minat wisatawan. Kalau turis datang kan nginap di hotel, makan di warung, ada pemasukan untuk kita juga. Yang paling penting supaya menjadi benteng dari pengaruh negatif dari luar," tutupnya.
Warga Padati Gawai Dayak Kabupaten Sekadau
Senin, 27 Juli 2015 23:46 WIB