Pontianak (Antara Kalbar) - Bank Indonesia dan Pemkot Pontianak menandatangani MoU tentang kesepahaman elektronifikasi transaksi keuangan untuk memaksimalkan program gerakan nasional Non Tunai di kota itu.
"Gerakan Non Tunai ini sudah menjadi salah satu upaya pemerintah untuk meminimalkan pencetakan uang tunai. Makanya, kita sangat mendukung program ini dan kita juga sudah melakukan kerjasama dengan beberapa Bank untuk melaksanakan program ini," kata Wali Kota Pontianak, Sutarmidji, usai melakukan MuO dengan Bank Kalbar di Pontianak, Kamis.
Menurutnya, GNNT tersebut juga diarahkan untuk mewujudkan sistem pembayaran dan instrumen pembayaran nontunai dan harus menjadi gaya hidup masyarakat kota Pontianak.
"Karena pembayaran dengan uang tunai itu sudah ketinggalan jaman, bahkan bisa saya bilang itu sudah kuno. Jadi masyarakat kota Pontianak harus bisa mengikuti perkembangan jaman, melakukan setiap transaksi keuangan dengan non tunai," tuturnya.
Dia mengatakan, jika masyarakat bisa membantu menyukseskan program GNT itu, maka Negara ini bisa menghemat uang puluhan triliun untuk biaya pencetakan uang. Makanya, semangat gerakan non tunai ini harus didukung masyarakat.
Sebagai langkah awal, sebagai walikota, dia sudah menerapkan transaksi nontunai dilingkungan pemkot Pontianak.
Ditempat yang sama, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Barat, Dwi Suslamanto mengatakan, Bank Indonesia saat ini terus menggalakkan program non tunai bagi masyarakat. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan kerjasama seperti yang dilakukan dengan pemkot Pontianak untuk daerah lainnya yang ada di Kalbar.
"Kita optimis, jika setiap pemerintah daerah bisa mendukung program ini dan memulainya dari lingkungan pemkab/pemkot, maka kedepan, masyarakat akan semakin familiar dengan program ini," katanya.
Dia menjelaskan, GNNT ditujukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap penggunaan instrumen non tunai, sehingga berangsur-angsur terbentuk suatu komunitas atau masyarakat yang lebih menggunakan instrumen non tunai, khususnya dalam melakukan transaksi atas kegiatan ekonominya.
"Sebagai bentuk komitmen atas perluasan penggunaan instrumen non tunai, kami akan menjadikan GNNT sebagai gerakan tahunan yang didukung dengan berbagai kegiatan untuk mendorong meningkatkan pemahaman masyarakat akan penggunaan instrumen non tunai dalam melakukan transaksi pembayaran," tuturnya.
Dwi menambahkan, jika dibandingkan negara-negara ASEAN, penggunaan transaksi pembayaran berbasis elektronik yang dilakukan masyarakat Indonesia relatif masih rendah. Sementara dengan kondisi geografi dan jumlah populasi yang cukup besar, masih terdapat potensi yang cukup besar untuk perluasan akses layanan sistem pembayaran di Indonesia.
"Untuk itu, Bank Indonesia bersama perbankan sebagai pemain utama dalam penyediaan layanan sistem pembayaran kepada masyarakat perlu memiliki visi yang sama dan komitmen yang kuat untuk mendorong penggunaan transaksi non tunai oleh masyarakat," kata Dwi.***3***
BI - Pemkot Pontianak MoU Gencarkan Transaksi Non-tunai
Jumat, 7 Agustus 2015 0:23 WIB