Oleh Rendra Oxtora
Pontianak (Antara Kalbar) - Ketua Korwil Taruna Siaga Bencana (Tagana) Singkawang, Zulfian Agus mempertanyakan dana bencana yang terjadi di kota itu.
"Pasalnya, sudah terjadi dua kali bencana angin puting beliung di Kota Singkawang, namun pemerintah daerah sama sekali belum bisa memberikan dana untuk perbaikan rumah warga yang menjadi korban," kata Zulfian di Singkawang.
Dia mengatakan, pihaknya sudah beberapa kali mengajukan bantuan kepada pemkot Singkawang, Namun, dari pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Singkawang mengatakan jika anggaran untuk perbaikan itu tidak ada di BPBD.
"Namun setelah diajukan ke Kesra, usulan itu bisa di realisasikan selama satu tahun, setelah diusulkan," tuturnya.
Agus mengungkapkan, jika selama ini, Tagana selalu meminta sumbangan dari pihak ketiga, yakni donatur. Karena, sudah dua kali terjadi bencana angin puting beliung, dari pemerintah tidak ada anggarannya.
"Belum pernah saya menerima bantuan dari pemerintah, selain donatur," ungkapnya.
Kalau mau mengharapkan pemerintah, lanjutnya, tentunya akan berdampak kepada korban. "Kalau harus menunggu satu tahun baru bisa direalisasikan, jadi mau tinggal dimana orang yang sudah menjadi korban," kata dia.
Menurutnya, angin puting beliung merupakan salah satu bencana alam. Tapi anehnya, BPBD Singkawang tidak bisa mengupayakan bantuan dana dari pusat. Untuk itulah, Agus mohon petunjuk, kepada siapa semestinya bantuan tersebut.
"Apakah ada pos-pos atau dinas yang bisa mengupayakan dana bantuan bencana alam tersebut," tanya Agus.
Di tempat terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Singkawang, Burhanuddin mengatakan, dana bantuan bencana ada di BNPB pusat.
"Jadi, untuk mengajukan bantuan, katanya, BPBD Singkawang harus membuat proposal, dan perlu proses," katanya.
Di BPBD Singkawang, sambungnya, hanya ada dana pelatihan saja. "Waktu bencana banjir kemarin saja, kita juga tidak dibantu pusat, melainkan propinsi. Itupun hanya bantuan logistik, indomie, makanan ringan dan selimut," jelasnya.***4***
(KR-RDO)
Tagana Singkawang Pertanyakan Dana Bencana Alam
Selasa, 1 September 2015 4:46 WIB