Sungai Raya (Antara Kalbar) - Lapas Kelas IIA Pontianak kembali menghasilkan 25 orang warga binaan yang akan menjadi calon wirausaha baru.
"Hari ini kita kembali menghasilkan calon wirausaha baru melalui program Inkubator Bisnis Lapas Kelas II A Pontianak yang bekerja sama dengan Bank Indonesia perwakilan Kalbar dan Lembaga Swabina Prakarsa," kata Kepala Lapas Kelas II A Pontianak, Sunarto di Sungai Raya, Rabu.
Dia menjelaskan, setelah melalui masa pelatihan selama enam bulan, para warga binaan yang mengikuti pelatihan wirausaha program Inkubator Bisnis dinyatakan telah selesai mengikuti masa pelatihan dimana selama enam bulan tersebut mereka mendapatkan berbagai materi dan praktik wirausaha.
"Harapan kami, setelah selesai mengikuti masa pelatihan ini dan begitu selesai masa kontraknya di Lapas Kelas IIA Pontianak ini, para warga binaan kita bisa mandiri dan menciptakan peluang usaha dan pekerjaan bagi masyarakat. Karena kita tahu sendiri lah, selama ini anggapan mantan narapidana selalu sulit untuk mendapatkan pekerjaan, sehingga diharapkan setelah mengikuti pelatihan ini, warga binaan kita bisa berwirausaha sendiri sehingga tidak kembali melakukan kesalahan," tuturnya.
Sunarto menambahkan, saat ini program pelatihan wirausaha Inkubator Bisnis di Lapas Kelas IIA Pontianak ini masih bisa terus berlanjut dan sudah memasuki angkatan ke-3 dimana untuk program pelatihannya dimulai Kamis lalu," katanya.
Dia menjelaskan, pada angkatan ke-3 itu diikuti sebanyak 40 orang warga binaan yang telah diseleksi oleh pihak Lapas untuk mengikuti masa pelatihan selama enam bulan.
"Dari evaluasi yang kita lakukan, program inkubator bisnis ini memberikan manfaat besar bagi warga binaan kita, karena selama mengikuti pelatihan itu, mereka mendapatkan semua keterampilan wirausaha secara komplit," tuturnya.
Ditempat yang sama, Pengurus Lembaga Swabina Prakarsa sekaligus pelatih utama dari Inkubator Bisnis Bank Indonesia, Hatta Siswa Mayahya mengatakan, Inkubator Bisnis merupakan suatu wadah untuk melatih para pelaku usaha secara lengkap, mulai dari pengenalan usaha, produksi, pengemasan, pemasaran, pembukuan sampai pada proses pengembangan usaha. Untuk masa pelatihannya selama enam bulan dan dilakukan setiap satu minggu sekali.
"Namun, untuk warga binaan Lapas ini kita lakukan satu kali dalam satu minggu, karena warga binaan yang menjadi peserta Inkubator Bisnis ini merupakan mereka yang masa tahanannya akan segera berakhir. Sebelum habis masa tahannya, kita membekalkan mereka tentang wirausaha, jadi setelah keluar, mereka bisa membuka usaha sendiri dan tidak bingung untuk mencari pekerjaan baru, malah mereka bisa menciptakan lapangan pekerjaan sendiri," tuturnya.
Sebagai tenaga pelatih, Hatta mengharapkan warga binaan yang dinyatakan selesai mengikuti program pelatihan wirausaha itu bisa mengaplikasikan apa yang mereka dapat dengan sungguh-sungguh, agar bisa membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.
(KR-RDO/N005)