Pontianak (Antara Kalbar) - Ditjen Cipta Karya Kementerian PU dan Perumahan Rakyat bekerja sama dengan Pemerintah Pontianak dan P2KKP menggelar workshop Hasil Feasibility Study Business Development Center (BDC) untuk meningkatkan produktivitas LKM dan UMKM di kota Pontianak.
"Untuk membentuk BDC di Pontianak, kita sebelumnya telah menggelar survey Feasibility Study dengan maksud untuk mengetahui profil daerah yang menjelaskan data informasi mengenai produk unggulan daerah dan dukungan kebijakan pemda terhadap pengembangan kelompok UMKM," kata Konsultan P2PKP, Dirjen Cipta Karya, Kurniawan di Pontianak, Senin.
Dia menjelaskan, dengan dilaksanakannya survei FS BDC diharapkan bisa terlaksananya kajian kelayakan pelaksanaan BDC di kota Pontianak sebagai salah satu lokasi BDC yang meliputi kajian kelayakan pengembangan bisnis dari produk unggulan, termasuk analisis pasar.
Survei awal BDC itu juga diharapkan bisa mendukung kebijakan pemerintah kota/kabupaten dalam pengembangan unggulan, kajian stakeholder dalam pengembangan produk unggulan, serta kajian model kelembagaan BDC dalam pengembangan produk unggulan.
"Kami juga mengharapkan, dengan adanya servei FS BDC ini bisa terlaksana penyusunan `business plan` untuk pelaksanaan di Pontianak sebagai salah satu lokasi pilot BDC," tuturnya.
Di tempat yang sama, Ketua Koordinator P2PKP Pontianak, Heri menambahkan, melalui workshop tersebut akan memberikan berbagai masukan untuk komite BDC yang nantinya akan digunakan sebagai pedoman dalam program kerjanya.
"Saat ini kita tinggal menunggu SK dari Walikota Pontianak, untuk komite BDC ini. Setelah SK itu keluar mereka sudah bisa melaksanakan tugasnya dalam memberikan masukan bagi UMKM dan LPM," katanya.
Heri menambahkan, sementara ini akan ada tiga produk unggulan kota Pontianak yang akan mendapat pembinaan dari BDC Pontianak,yaitu produk turunan lidah buaya, kain tenun dan produksi keripik.
"Tiga produk unggulan Pontianak tersebut merupakan hasil binaan dari PNPM tahun sebelumnya, karena PEPKP merupakan kelanjutan dari program PNPM, makanya pembianaannya juga kita lanjutkan," tuturnya.
Namun, kata Heri, kedepan, setelah program pertama ini berjalan, maka pengembangan pembinaan pelaku usaha akan dilanjutkan berdasarkan program kerja dari BDC.
Sementara itu, Kepala Bappeda kota Pontianak, Uray Indra Mulya, mengatakan, dari hasil workshop yang dilakukan pihaknya itu diharapkan dapat merumuskan program kerja BDC kedepan dan dapat membangun kesamaan pemahaman substansi, tanggung jawab pengendalian dan komitmen seluruh stakeholder di tingkat kota dalam rangka mendukung pengembangan usaha mikro dan produk unggulan daerah.
"Melalui kegiatan ini diharapkan peserta memahami konsep dan mekanisme pembangunan BDC serta menyusun draf rencana kerja bersama berisi langkah-langkah, target, penanggung jawab dan kerangka waktu yang jelas dalam merealisasikan pembangunan BDC," tuturnya.
Mewakili Inkubator Bisnis Bank Indonesia (Inkubbi), Hatta Siswa Mahyahya mengharapkan BDC yang dibentuk oleh Pemkot Pontianak bisa memfokuskan diri pada bidang pemasaran produk UMKM.
"Selama ini yang menjadi permasalahan bagi UMKM adalah bidang pemasaran. Siapa saja bisa membuat produk, namun belum tentu semua bisa memasarkannya, sehingga kita harapkan dengan kehadiran BDC di Pontianak, bisa memperlancar proses pemasaran produk UMKM Pontianak,"kata Hatta.
Dia menambahkan, BDC harus memiliki peran yang berbeda dari lembaga pembinaan UMKM manapun, dengan membuka akses pasar, membuat database tentang pasar dan membuka informasi tentang pasar.
Pusat Pengembangan Bisnis Pontianak Tingkatkan Produktivitas Pelaku Usaha
Senin, 26 Oktober 2015 21:48 WIB