Sekadau (Antara Kalbar) - Penyakit yang ditularkan melalui hewan cukup menjadi ancaman, misalnya rabies, Flu Babi (H1 N1), Antraks, dan Flu Burung di Kabupaten Sekadau, sehingga membutuhkan fasilitas atau pusat pemeliharaan kesehatan hewan.
Langkah antisipasi mestinya dapat diambil sebelum terdapat kasus-kasus penyakit akibat hewan. Fasilitas untuk memelihara dan mengantisipasi terjadinya penyakit menular pada hewan hingga saat ini belum tersedia.
"Sudah kami ajukan Pusat kesehatan hewan untuk 2016, tapi belum tahu apakah direalisasi atau tidak. Di Sekadau, sejauh ini baru tersedia dua orang dokter hewan. Mereka Masih beraktivitas di kantor Dinas Kesehatan. Jika tersedia Puskeswan, tentunya para dokter hewa ini dapat memaksimalkan kinerjanya dan lebih leluasa beraktivitas," ungkap Kepala Bidang Perternakan, Dinas Pertanian, Peternakan, dan Perikanan Kabupaten Sekadau, Mardiani.
Dia melanjutkan, sudah perlu ada Puskeswan agar kinerja untuk mengatasi penyakit hewan yang bisa tertular ke manusia. Daerah Sekadau memang bisa dikatakan rentan terjadi seperti wilayah Belitang Hulu dan Nanga Mahap.
"Obat atau vaksin untuk hewan saat ini tersedia dan cukup memadai. Sampai saat ini memang tidak terlalu banyak kasus di Sekadau, tetapi tentu harus diantisipasi, salah satunya dengan Puskeswan," pungkasnya. (Gansi/N005)