Sekadau (Antara Kalbar) - Gereja Katolik Santa Maria Bunda Allah Stasi Senuruk Paroki Santo Petrus dan Paulus Sekadau Desa Sungai Ringin Kecamatan Sekadau diresmikan oleh Penjabat Bupati Sekadau yang dalam hal ini diwakili oleh Asisten Bidang Administrasi Pemerintahan Sekretariat daerah Kabupaten Sekadau Drs. Adrianto Gundokusumo, M.Si pada Minggu 27 Desember 2015.
Gereja Katolik Santa Maria Bunda Allah Stasi Senuruk ini juga diberkati langsung oleh Uskup Sanggau Mgr. Yulius Mencucini, CP.
Rombongan Bapak Uskup dan asisten administrasi pemerintahan setda sekadau ini disambut antusias oleh masyarakat. Iring-iringan tarian daya di sepanjang jalan protokol jalan negara turut mengantar rombongan uskup dan asisten 1 menuju gereja katolik senuruk. Badan jalan negara yang menghubungkan sekadau dan sanggau dalam beberapa menit sempat ditutup oleh petugas demi lancarnya acara prosesi adat penyambutan.
Acara peresmian diawali dengan pemancongan buluh muda dan injak telur oleh Uskup Sanggau MGR Yulius Mencucini, CP, setelah itu dilanjutkan dengan pembukaan tirai papan plang Gereja Katolik Stasi Senuruk oleh asisten administrasi pemerintahan tanda diresmikannya Gereja Katolik Harapan Umat Stasi Senuruk.
Setelah upacara penyambutan dan peresmian selesai dilanjutkan dengan upacara pemberkatan luar dan dalam Gereja Katolik Santa Maria Bunda Allah Senuruk dan dilangsungkan dengan perayaan misa ekaristi bertepatan dengan hari pesta keluarga kudus yang dipimpin langsung oleh Uskup Sanggau MGR. Yulius Mencucini, Cp dan didampingi pastor paroki santo petrus dan paulus sekadau p. Kristianus, cp.
Ketua Panitia Pembangunan Tarsisius Heriyadi dalam laporannya mengatakan pembangunan Gereja Katolik Stasi Senuruk melewati perjalanan yang cukup panjang yakni dimasa kepemimpinan pastor paroki Pastor Enso asal Italia lima tahun yang lalu, dan baru bisa diresmikan pada 27 Desember 2015.
"Gereja katolik ini dulu disebut kapel ukurannya kecil yakni kira 4 x 6, seiring dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk dusun Senuruk maka bangunan kapel dibongkar. Tahun 2010 bangunan kapel dibongkar dan dilakukan penancapan tiang pertama pembangunan gereja yang sekarang diresmikan dengan ukuran 8 x 14 m2," ujarnya.
Dikatakan dia dana yang dibutuhkan untuk membangun gereja katolik stasi senuruk berjumlah 250 juta, dengan rincian swadaya umat stasi senuruk berjumlah 150 juta, pemerintah kabupaten 25 juta, bapak Simon Petrus Rp10 juta, ADD desa Sungai Ringin Rp7,5 juta, keuskupan Rp40 juta dan don sumbangan dari donatur Rp30 juta.
"Awalnya kami tertatih-tatih mencari dana untuk membangun gereja ini, tapi puji Tuhan indah pada waktunya," ungkapnya.
Sementara itu asisten administrasi pemerintahan Drs. Adrianto Gondokusumo M.Si, dalam sambutannya berharap gedung gereja katolik ini bisa digunakan dan dipelihara oleh umat katolik stasi Senuruk. dikatakan Adrianto pembangunan kerohanian menjadi perhatian pemerintah kabupaten Sekadau. Untuk itu Aranto harap dengan adanya gereja ini iman umat katolik di Senuruk semakin berkembang. Adrianto juga minta agar gereja ini dirawat, karena membangun itu mudah tetapi merawatnya sangat sulit.
Sementara uskup Sanggau Mgr. Yulius mencucini, CP dalam kotbah dan sambutannya mengatakan pembangunan gedung gereja katolik menjadi simbol iman umat katolik di stasi Senuruk akan kehadiran Tuhan. Uskup juga berharap gereja ini menjadi tempat bagi umat di stasi Senuruk untuk berdoa dan memuji dan memuliakan nama Tuhan.
Bertepatan dengan perayaan pesta keluarga kudus dalam kalender liturgi katolik uskup berharap kepada orang tua agar memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk mendengarkan suara Tuhan.
"Ajari dan ajak anak-anak untuk ke gereja, ajari anak-anak untuk berdoa dan bersyukur kepada Tuhan. Saya juga mengajak kepada orang tua untuk mendoakan anak-anaknya semoga ada yang terpanggil menjadi iman dan suster maupun bruder," ujarnya.
Dikatakan uskup asal Italia ini, gereja ini menjadi sumber kebaikan dan simbol iman umat akan Tuhan, untuk itu uskup berharap gereja ini diisi dengan kegiatan rohani dan setiap minggu harus diisi dengan ibadat atau sembayang.
"Gereja ini dekat dengan pusat paroki, saya khawatir takut umatnya tidak ada yang sembayang, karena dekat dengan gereja paroki, untuk itu saya minta gereja ini harus tetap digunakan untuk berdoa setiap saat," pinta uskup.
Terakhir uskup mengatakan gereja katolik stasi sSnuruk merupakan gereja ke 25 di keuskupan Sanggau yang diresmikan pada tahun 2015 ini.
"Ini sesuatu yang luar biasa, kerinduan umat akan Tuhan semakin berkembang, dan ini harus tetap dijaga dan dipelihara," kata uskup. (Gansi/Humas/ N005)