Putussibau (Antara Kalbar) - Anggota DPRD Kapuas Hulu Fabianus Kasim meminta pengawasan perbatasan Indonesia-Malaysia semakin diperketat salah satu caranya dengan menutup jalan-jalan "tikus" (ilegal) yang bisa dimanfaatkan untuk penyelundupan.
"Jalan tikus" yang berada di perbatasan idealnya ditutup, karena sudah ada Pos Pemeriksaan Lintas Batas resmi di Nanga Badau, kata Kasim ketika ditemui di Putussibau, Kapuas Hulu Kalimantan Barat, Rabu.
Menurut dia, jalur tikus ada karena diduga ada oknum tertentu yang tidak melaksanakan tugas dan fungsinya dalam mengawasi serambi depan.
" Aturan sudah ada, tinggal dilaksanakan saja, intinya harus ada ketegasan," kata Kasim. Hanya saja, Kasim mengatakan dalam menegakan aturan jangan sampai justru masyarakat perbatasan menjadi korban, khusus warga perbatasan harus ada toleransi karena memang kebutuhan.
" Yang perlu ditindak sekelompok orang yang hanya ingin memperkaya diri, kalau masyarakat hanya untuk makan," kata pria yang juga Ketua DPC Hanura Kapuas Hulu ini.
Terkait penggagalan penyelundupan puluhan kilo narkoba baru-baru ini, Kasim mengapresiasi petugas yang cukup sigap.
"Jika kita lihat yang membawa puluhan kilo sabu- sabu itu berani melewati border, apalagi di jalan-jalan tikus, itu yang perlu diantisipasi semua harus bisa sinergi," ucap Kasim.