"Saya hanya ingin memberi semangat, motivasi dan dorongan hidup kepada Romeo, agar selalu optimistis dalam menjalani pahitnya takdir. Dalam hal ini dukungan keluarga juga sangat diperlukan, mengingat keluarga adalah lingkungan terdekat yang dapat memotivasi pasien," kata mantan dokter umum yang pernah bertugas di Kecamatan Mandor, Kabupaten Landak itu di Ngabang, Kamis.
Diketahui, Romeo merupakan warga Desa Untang, Kecamatan Banyuke Hulu dan menderita tumor di leher bagian belakang. Menurut penuturan Eti (21), kakak kandungnya, di bagian leher belakang Romeo muncul benjolan sejak masih bayi.
Upaya yang dilakukan oleh pihak keluarga adalah membawa Romeo berobat ke RS Serukam.
Karolin sendiri mengetahui hal itu berdasarkan penuturan para tetangga yang hadir pada Kampanye Simpatik/Bhakti Sosial Pengobatan Gratis yang dilaksanakan olehnya.
Mendengar kabar tersebut, ibu dua anak itu langsung mendatangi rumah Romeo untuk melihat langsung kondisinya.
Dari hasil dialog dengan pihak keluarga, diketahui juga Romeo memiliki KIS (Kartu Indonesia Sehat). Namun, karena kondisi ekonomi, dimana Romeo yang merupakan bungsu dari lima bersaudara itu menyebabkan keluarga tidak bisa membawanya berobat ke kota.
Anak yatim dari almarhum Rugin yang telah meninggal 11 tahun yang lalu itu hanya diobat ke Rumah Sakit Serukam. Makanya, Karolin menyarankan agar Romeo dibawa berobat ke RSUD Landak dan bisa dirujuk ke RSUD Soedarso di Pontianak untuk dilakukan operasi pengangkatan tumor.
"Tetapi karena pihak keluarga meminta pengobatan Romeo dilanjutkan kembali di RS Serukam. Makanya saya mencoba untuk motivasi Romeo yang merupakan siswa Kelas 3 ini, bahwa dia bisa sembuh dari penyakitnya," tuturnya.
Mantan anggota DPR dua periode itu meminta Romeo agar jangan mudah putus asa. Begitu juga sekolahnya, jangan merasa minder.
"Harus terus rajin ke sekolah. Kepada pihak keluarga, saya meminta agar serius menangani penyakit Romeo dan saya juga akan berusaha membantu pengobatan Romeo," tuturnya.
