Jakarta (Antara Kalbar) - Pemerintah DKI Jakarta bersama mitra swasta
akan menggaungkan Sekolah dan Madrasah Aman Bencana (SMAB) saat hari
bebas kendaraan bermotor pada Minggu di kawasan Bundaran Hotel
Indonesia, Jakarta.
"Dengan mengusung tema 'Sekolahku Aman,
Prestasiku Gemilang', maka Gebyar SMAB merupakan wujud nyata kerja sama
tiga pilar antara pemerintah, masyarakat dan lembaga usaha dalam rangka
mengurangi risiko bencana dan membangun budaya aman dari bencana," kata
Kepala Pelaksana BPBD Provinsi DKI Jakarta Husein Murad dalam siaran
pers SMAB yang diterima Antara di Jakarta, Sabtu petang.
Dalam acara tersebut akan digelar jalan santai serta pameran 13 gerai informasi dan sarana/prasarana fasilitas SMAB.
Sejumlah pejabat pemerintah yang akan hadir antara lain Kepala
Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Sopan Adrianto, Kepala Kanwil
Kemenag Provinsi DKI Jakarta Abdulrahman.
Tidak kurang
sekitar 50 dinas, badan maupun lembaga berpartisipasi dalam acara itu,
mulai dari Perwakilan PBB di Indonesia, LSM International, Nasional dan
Lokal, Akademisi serta Lembaga Usaha.
"Pengembangan program
SMAB di Provinsi DKI Jakarta dilatarbelakangi karena anak-anak berhak
untuk selamat dari bencana ketika berada di sekolah dan memiliki peran
yang penting dalam pengurangan risiko bencana," demikian siaran pers
tersebut.
Menurut data, total jumlah sekolah di Provinsi DKI
Jakarta sebesar 5.001 sekolah, terdiri dari 2.881 SD, 1.042 SMP, 474
SMA dan 604 SMK.
Sementara itu, PLT Gubernur DKI Jakarta
Soni Sumarsono mengatakan Gebyar SMAB menjadi salah satu capaian
sejumlah pemangku kepentingan dalam pengembangan program SMAB.
"Gebyar SMAB ini merupakan salah satu wujud apresiasi Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta untuk menandai capaian keberhasilan para
stakeholders dalam mengembangkan program SMAB di Provinsi DKI Jakarta
dengan pendekatan people power planet partnership," kata Soni pada Kamis
(19/1).
Komitmen para pemangku kepentingan dimulai pada deklarasi program SMAB yang diresmikan Soni pada 19 Januari lalu.
Hingga saat ini, terdapat 400 SMAB dari 5000 sekolah/Madrasah
se-DKI Jakarta yang sedang mengembangkan program SMAB didampingi oleh
Yayasan Sayangi Tunas Cilik Mitra Save the Children, Plan Internasional
Indonesia, Wahana Visi Indonesia dan Yayasan Tanggul Bencana Indonesia.
Soni juga mendukung program tersebut melalui penerbitan Peraturan
Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 187 tahun 2016 tentang Penerapan
Sekolah/Madrasah Aman dari Bencana.
Regulasi tersebut
merupakan kebijakan publik yang pertama kali diterbitkan oleh gubernur
di Indonesia terkait SMAB yang di dalamnya memuat 10 indikator capaian
program.
"Harapan kami tahun 2018, seluruh sekolah dan
madrasah di Provinsi DKI Jakarta telah berhasil menjalankan program SMAB
ini, sehingga dapat berkontribusi secara konkrit untuk menumbuh
kembangkan budaya keselamatan serta dapat mengurangi risiko bencana bagi
anak-anak," ujar Soni. (Tz.B019/
Jakarta Gunakan Sekolah dan Madrasah Aman Bencana
Minggu, 22 Januari 2017 7:36 WIB