Kupang (Antara Kalbar) - Telkomsel bersiaga mengamankan infrastruktur, dan pelayanan telekomunikasi dalam mengantisipasi letusan Gunung Agung sehubungan dengan pernyataan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Wilayah Bali bahwa aktivitasnya kini mencapai level IV atau awas.
"Kami selalu berupaya memberikan prioritas utama terhadap pengamanan infrastruktur telekomunikasi, termasuk alat-alat produksi, sumber daya manusia internal, maupun penyiapan bantuan tanggap darurat untuk warga yang terdampak bencana, khususnya di lokasi terdekat dengan Gunung Agung," kata GM ICT Operation Telkomsel Regional Bali Nusra, Danny A Triawan, melalui surat elektroniknya di Kupang, Jumat.
Langkah antisipatif ni dilakukan untuk menjamin terselenggaranya pelayanan telekomunikasi terbaik dan berkualitas, terutama dalam mendukung kelancaran komunikasi, informasi dan koordinasi baik antar petugas penanggulangan bencana maupun antarwarga dan masyarakat yang berada di lokasi pengungsian.
"Berbagai upaya preventif dan kuratif yang diperlukan untuk menjamin terselenggaranya layanan komunikasi telah diambil. Begitu pula terhadap pengamanan infrastruktur telekomunikasi, Telkomsel bersama TelkomGroup sudah menyiapkan beberapa alternatif pemulihannya supaya layanan kepada pelanggan tetap terjaga," katanya.
Hingga saat ini, katanya kenyamanan pelanggan Telkomsel di wilayah Kabupaten Karangasem dalam berkomunikasi maupun dalam menikmati layanan data, didukung lebih dari 200 BTS, yang sebagian merupakan BTS broadband (3G dan 4G). Adapun layanan 4G LTE disokong jaringan andal dengan penggelaran lebih dari 30 eNode B.
Sementara itu GM Sales Telkomsel Regional Bali Nusra, Anandoz Bangsawan menambahkan, selain telah menyiapkan BTS Combat Telkomsel dalam mendukung penanggulangan bencana di beberapa lokasi posko untuk membantu petugas serta para pengungsi, Telkomsel juga menyediakan Posko Bantuan Telepon Gratis di beberapa titik lokasi pengungsian di wilayah Karangasem, sehingga masyarakat selalu dapat melakukan komunikasi dengan cepat, mudah, dan nyaman.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperpanjang masa siaga darurat Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali, hingga 16 Oktober 2017.
"Sampai hari ini secara rata-rata tidak ada penurunan bahkan menunjukkan peningkatan (aktivitas vulkanik), ada kecenderungan meningkat," kata Kepala BNPB Willem Rampangilei di Pos Komando Penanganan Darurat Gunung Agung di Karangasem, Kamis.
Sebelumnya status siaga darurat Gunung Agung diberlakukan mulai 22 September sejak gunungapi itu naik status menjadi awas atau level IV.
Menurut Willem, keputusan memperpanjang masa siaga darurat itu telah melalui diskusi BNPB, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Pemkab Karangasem dan pihak terkait lainnya.