Pontianak (Antaranews Kalbar) - Luas tanaman padi di Provinsi Kalimantan Barat untuk masa tanam bulan Oktober hingga Desember 2017, meningkat sekitar 1,05 persen menjadi 209.008 hektare.
"Meningkatnya luas tanaman padi tersebut, masih kurang sekitar 58.922 hektare dari target seluas 267.930 hektare hingga tahun 2018 ini," kata Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalbar, Heronimus Hero di Pontianak, Senin.
Namun, dia optimistis, kekurangan seluas tanaman padi tersebut sekitar 58.922 hektare dapat dicapai karena realisasi tanam pada bulan Januari-Maret pada tahun sebelumnya bisa mencapai 84.996 hektare.
Sementara itu, untuk tanaman jagung, sasaran luas tanam, bulan Oktober 2017 hingga Maret 2018 seluas 21.510 hektare, sedangkan realisasinya sudah mencapai 21.691 hektare atau meningkat sekitar 79,83 persen.
Kemudian, untuk tanaman kedelai 454 hektare atau meningkat 62,72 persen dibanding periode sebelumnya, Oktober-Desember 2016, yaitu seluas 279 hektare, katanya.
Heronimus menambahkan, tanam padi, jagung dan kedelai (Pajale) dapat diwujudkan, tentunya tidak terlepas peran semua pihak untuk bersama-sama membangun komitmen mendukung tercapainya tujuan yang diharapkan, yakni swasembada pangan di Kalbar.
Sebelumnya, Kepala Badan Penyuluhan, Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Pertanian Kementerian Pertanian Momon Rusmono di Pontianak, memperkirakan hasil panen padi di Kalbar tahun 2018 meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
"Dengan adanya peningkatan luas tambah tanam (LTT), juga target panen dan produksi padi tahun 2018 juga meningkat," katanya.
LTT pada Oktober, November dan Desember 2017 di Provinsi Kalbar sudah surplus sekitar 6.000 hektare.
"Dan alhamdulillah di Provinsi Kalbar luas tanam untuk Oktober-November dan Desember 2017 ini lebih tinggi, yakni sekitar 6.000 hektare, dibandingkan Oktober-November dan Desember pada tahun 2016," ungkapnya.
(U.A057/B008)